Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

10 Daerah Paling Tidak Bahagia di Indonesia, Apakah Anda Tinggal di Situ?

Kompas.com - 02/03/2022, 16:15 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Bahagia adalah keinginan semua orang. Aristoteles bahkan menyebut bahagia merupakan makna dan tujuan hidup yang utama.

Karena itu, semua mencari cara agar bisa terus bahagia. Sayangnya, tidak ada pakem yang pasti untuk mencapai kebahagiaan ini.

Banyak penelitian mengungkap, konsep bahagia tidak hanya soal membuat diri merasa lebih baik saja, tetapi bagaimana kebahagiaan tersebut juga memiliki manfaat kesehatan yang potensial.

Menjadi lebih bahagia adalah konsep yang seharusnya membantu sistem kekebalan tubuh menjadi lebih kuat.

Lantas, seberapa bahagiakah daerahmu?

Akhir tahun lalu, Badan Pusat Statistika (BPS) telah merilis laporan Indeks Kebahagiaan 2021.

Secara umum, Indeks Kebahagiaan di Indonesia pada 2021 mengalami peningkatan 0,8 poin menjadi 21,79 dibandingkan 70,69 pada 2017.

Baca juga: Menikah atau Belum Menikah, Mana yang Lebih Bahagia? Ini Hasil Indeks Kebahagiaan BPS

Maluku Utara masih menjadi provinsi paling bahagia dengan skor 76,34, disusul oleh Kalimantan Utara dan Maluku.

Sementara itu, Banten menjadi provinsi dengan skor Indeks Kebahagiaan terendah, yaitu 68,08, sedangkan DKI Jakarta menempati peringkat 8 terbawah dengan skor 70,58.

Berikut ini 10 daerah paling tidak bahagia di Indonesia:

  • Banten: 68,08
  • Bengkulu: 69,74
  • Papua 69,87
  • NTB: 69,98
  • Jawa Barat: 70,23
  • NTT: 70,31
  • Sumatera Utara: 70,57
  • DKI Jakarta: 70,68
  • Aceh: 71,24
  • Sumatera Barat: 71,34

Baca juga: 10 Kota Tertua di Indonesia, dari Padang hingga Palembang

Pengukuran indeks kebahagiaan

Indeks Kebahagiaan ini diukur menggunakan Survei Pengukuran Tingkat Kebahagiaan (SPTK) untuk melihat persepsi masyarakat tentang apa yang dirasakan dalam menjalani kehidupan.

Pengukuran Indeks Kebahagiaan 2021 ini dilakukan dengan metode baru, yaitu kontribusi 2017 menjadi tahun dasar ukuran kebahagiaan.

Hal itu disebabkan karena adanya perkembangan kerangka kerja Indeks Kebahagiaan dari satu dimensi pada 2014 menjadi tiga dimensi pada 2017 dan 2021.

Tiga dimensi yang diukur survei tersebut yaitu kepuasan hidup, makna hidup, dan perasaan, yang masing-masing memiliki besaran kontribusi berbeda.

Setiap dimensi penyusun Indeks Kebahagiaan memiliki besaran kontribusi yang berbeda.

Dimensi yang berkontribusi terbesar dalam penyusunan Indeks Kebahagiaan adalah Dimensi Kepuasan Hidup, yaitu sebesar 34,80 persen.

Sementara kontribusi Dimensi Makna Hidup sebesar 34,02 persen dan Dimensi Perasaan berkontribusi sebesar 31,18 persen.

Variasi nilai ini dilakukan karena penduduk memberikan penilaian dengan derajat yang beragam terhadap setiap indikator dalam konteks pengukuran Indeks Kebahagiaannya.

Baca juga: 5 Kota Paling Macet di Indonesia, Mana Saja?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com