KOMPAS.com – Bendungan Sindangheula merupakan sebuah proyek bendungan yang berlokasi di Kecamatan Pabuaran, Kabupaten Serang, Banten.
Bendungan ini disebut menjadi penyebab terjadinya banjir di Serang, Selasa (1/3/2022) malam.
Dilansir dari Kompas.com, Rabu (2/3/2022), Bendungan Sindangheula jebol lantaran tidak dapat menampung debit air hujan berintensitas tinggi yang mengguyur Serang.
Jebolnya Bendungan Sindangheula mengakibatkan banjir di 43 titik.
Wali Kota Serang Syafrudin menyebutkan, banjir di Kota Serang kali ini merupakan banjir terparah dengan ketinggian air mulai dari 50 cm hingga 5 meter.
Berikut fakta Bendungan Sindangheula yang jebol dan menyebabkan banjir di Kota Serang.
Baca juga: Banjir Serang, Ini Wilayah Terdampak dan Jumlah Korban
Dikutip dari Kompas.com (7/3/2021), pembangunan Bendungan Sindangheula dimulai sejak 2015.
Kontradiktif dengan peristiwa yang kini terjadi, pembangunan Bendungan Sindangheula justru bertujuan untuk mengendalikan banjir yang kerap terjadi di kabupaten Serang dan sekitarnya.
Bendungan ini dianggap mampu mereduksi banjir hingga 50 meter kubik per detik dari Sungai Ciujung dan Sungai Cidurian.
Tak hanya itu, pembangunan Bendungan Sindangheula juga dimanfaatkan untuk konservasi dan pariwisata serta pembangkit listrik yang menghasilkan 0,40 megawatt.
Baca juga: Penyelesaian Bendungan Sindangheula Terganjal Konsinyasi Lahan
Diberitakan dalam Kompas.com (4/3/2021), proyek Bendungan Sindangheula dikerjakan oleh PT PP (Persero) Tbk dan Pt Karya Hutama (Persero).
Pembangunan dilakukan selama 4 tahun, yakni dari 2015 sampai dengan 2019.
Selama proses pembangunan tersebut, total biaya yang dikeluarkan mencapai Rp 458 miliar.
Baca juga: Bendungan Sindangheula Bakal Jadi Destinasi Wisata Baru di Banten
Bendungan Sindangheula pernah viral lantaran digunakan sebagai tujuan wisata oleh warga pada Juni 2020.
Diberitakan oleh Kompas.com (7/3/2021), warga berbondong-bondong mengunjungi Bendungan Sindangheula untuk berseluncur di saluran pembuangan bendungan yang setinggi 50 meter.