Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta Bendungan Sindangheula, Bendungan yang Diresmikan Tahun 2021 dan Kini Sebabkan Banjir di Serang

Kompas.com - 02/03/2022, 14:15 WIB
Alinda Hardiantoro,
Inten Esti Pratiwi

Tim Redaksi

Tindakan warga tersebut sempat dilarang oleh Pelaksana Teknik Bendungan Sindangheula Rommy Hamzah.

Rommy mengatakan, tindakan warga bisa membahayakan keselamatan nyawa. Oleh karena itu, pihaknya memutuskan untuk menutup area bendungan dari masyarakat.

Selain faktor keselamatan, ketika itu bendungan juga belum diresmikan.

Baca juga: Kamis Ini, Jokowi Akan Resmikan Bendungan Sindangheula di Serang

4. Diresmikan 2021 oleh Jokowi

Bendungan Sindangheula baru diresmikan oleh Presiden Joko Widodo (Jokowi) pada Maret 2021 lalu.

Saat itu, Jokowi didampingi oleh Menteri Pekerjaan Umum dan Perumahan Rakyat (PUPR) Basuki Hadimuljono, Kepala Staf Kepresidenan Moeldoko, Gubernur Banten Wahidin Halim, dan Direktur Utama PT PP (Persero) Tbk Novel Arsyad.

Saat peresmian, Jokowi mengatakan bahwa bendungan ini akan memberikan kesejahteraan bagi masyarakat sekitar.

Bendungan Sindangheula yang memiliki kapasitas air 9,3 juta meter kubik ini bisa mengaliri 1.289 hektar sawah di Provinsi Banten.

Hal tersebut bisa menjadi nilai tambah bagi petani agar semakin produktif dalam menjaga ketahanan pangan.

Bahkan, Bendungan Sindangheula juga dimanfaatkan untuk menyediakan air baku hingga 0,80 meter kubik per detik untuk kegiatan industri di Kota Serang, Kabupaten Serang, dan Kota Cilegon.

Baca juga: Mengenal Bendungan Sindangheula di Serang, Diresmikan Jokowi, Viral karena Video Warga Berseluncur

5. Jebol pada 2022

Dikutip dari Kompas.com, Rabu (2/3/2022), Wali Kota Serang Syafrudin menyebutkan, Bendungan Sindangheula tidak mampu menampung debit air karena hujan dengan intensitas tinggi mengguyur Kota Serang.

Akibatnya, bendungan Sindangheula jebol sehingga air meluap dan mengakibatkan banjir.

“Waduk Sindangheula sudah tidak bisa menampung debit air, ada kemungkinan jebol. Sebab, tidak pernah terjadi banjir Kota Serang seperti ini (parah)," kata Syafrudin.

Ia mengimbuhkan, sedimentasi yang terjadi di Kali Cibanten juga memperparah banjir yang terjadi.

Pasalnya, Kali Cibanten ini melintasi Kota Serang karena bermuara di Kecamatan Kasemen, Serang.

Sebelumnya, Syafrudin sudah mengusulkan agar dilakukan normalisasi di Kali Cibanten kepada Balai Besar Wilayah Sungai Cidanau, Ciujung, Cidurian (BBWSC3).

Kendati demikian, BBWXC3 belum merespons dan melakukan normalisasi.

Sumber : Kompas/Penulis: Rasyid Ridho, Suhaiela Bahfein | Editor: Gloria Setyvani Putri, Rachmawati, Hilda B. Alexander.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Apa Itu Turbulensi? Ini Pengertian, Penyebab, dan Dampaknya pada Pesawat

Tren
Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Harga dan Cara Beli Tiket Fanmeeting Byeon Wooseok di Jakarta

Tren
Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Soal Kasus Fat Cat di China, Polisi Sebut Mantan Pacar Tidak Bersalah

Tren
Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Meteor Biru Melintasi Langit Spanyol dan Portugal, Ini Penjelasan Badan Antariksa Eropa

Tren
7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

7 Orang Dekat SYL yang Disebut Dapat Duit dari Kementan

Tren
Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Penjelasan TNI AL soal Lettu Eko Disebut Akhiri Hidup karena Judi

Tren
Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Ada 2 WNI, Ini Daftar Penumpang Singapore Airlines yang Alami Turbulensi

Tren
Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Angka Kematian akibat Kecelakaan di Swedia Terendah, Apa Rahasianya?

Tren
Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Viral, Video Balita Ketumpahan Minyak Panas di Yogyakarta, Ini Kronologinya

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan Hari Ini, Begini Cara Ceknya

Tren
Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Virus Raksasa Berusia 1,5 Miliar Tahun Ditemukan di Yellowstone, Ungkap Asal-usul Kehidupan di Bumi

Tren
3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

3 Cara Melihat Aplikasi dan Situs yang Terhubung dengan Akun Google

Tren
BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 22-23 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa 'Santo Suruh' yang Unik

[POPULER TREN] ICC Ajukan Surat Penangkapan Pemimpin Israel dan Hamas | Mengintip Jasa "Santo Suruh" yang Unik

Tren
Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Kronologi Singapore Airlines Alami Turbulensi, 1 Penumpang Meninggal

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com