Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Permohonan kepada Presiden Rusia

Kompas.com - 02/03/2022, 12:11 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Naskah sederhana saya Sebuah Saran Untuk Presiden Ukraina (28 Februari 2022), memperoleh aneka ragam tanggapan masyarakat yang mengerti bahasa Indonesia.

Yang mendambakan perdamaian antusias mendukung saran agar Presiden Ukraina proaktif memohon Presiden Rusia berkenan menghentikan invasi ke Ukraina demi menghentikan pertumpahan darah rakyat Ukraina yang sama sekali tidak berdosa.

Sungguh membawa harapan cerah bahwa delegasi Ukraina telah berjumpa langsung dengan delegasi Rusia di suatu lokasi di dekat perbatasan Belarusia-Ukraina demi menjalin kesepakatan genjatan senjata.

Namun para penggemar berita pertumpahan darah sebagai bad news is good news maka lebih mendambakan perang sambil tidak peduli betapa banyak rakyat Ukraina jatuh sebagai korban tentu saja menganggap saran agar Presiden Ukraina berdamai dengan Presiden Rusia sebagai sebuah saran sangat amat buruk akibat tidak rasional dan tidak nasionalis.

Demi menyeimbangkan suasana setelah menyampaikan saran untuk Presiden Ukraina, dalam kesempatan ini dengan penuh kerendahan hati saya menulis sebuah naskah permohonan kepada Presiden Rusia.

Naskah permohonan saya tulis dalam bahasa Indonesia yang diterjemahkan ke dalam bahasa Inggris atas budi baik sahabat saya yang tokoh hubungan internasional, Teguh Santosa sebagai berikut :

Your Excellency the President of Russia
Mr. Vladimir Putin

Please forgive me for interrupting Your Excellency's precious time.
From the deepest part of my heart, I humbly would like to address a request.
I am pretty sure, Your Excellency do not know me, which is a nobody. I am just a simple person living in Jakarta, Indonesia. In my simplicity, I have seen Your Excellency for quite sometimes and admired many things that Your Excellency has done for the country, nation and people of Russia. I am also admired Your Excellency's tolerance for Muslims in Russia and also Your Excellency's musical ability. With that great quality in personality I do believe that indeed Your Excellency has a high degree of humanitarian feeling.
So again, please forgive me if in this letter I humbly request Your Excellency's generous compassion to order a halt to the military operations of the Russian armed forces in Ukraine. I submit this request on behalf of myself as the founder of the Centre for Humanitarian Studies in Indonesia, so it does not contain any political interest but is purely humanitarian for my personal concern for the suffering of the Ukrainian people who are currently suffering from the Ukrainian-Russian armed conflict.
Indeed, as only a very humble human being, who has absolutely no influence let alone any power, I am completely powerless to repay Your Excellency's beautiful compassion; except on behalf of all mankind on planet Earth from the deepest part of my heart to thank Your Excellency the President of Russia, Mr. Vladimir Putin.
Jakarta, 2 March 2022
(JAYA SUPRANA)

Demi memperbesar kemungkinan naskah permohonan sederhana ini sampai ke meja kantor Presiden Rusia di Moscow, saya mengirimkan naskah sederhana ini ke Kedutaan Besar Rusia di Jakarta disertai harapan untuk disampaikan kepada Yang Mulia Presiden Rusia, Vladimir Putin di Moscow.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

6 Kondisi Penumpang Kereta yang Berhak Dapat Kompensasi KAI, Apa Saja?

Tren
3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

3 Pemain Uzbekistan yang Patut Diwaspadai Timnas Indonesia, Salah Satunya Punya Nilai Rp 86,81 Miliar

Tren
Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Sepak Terjang Benny Sinomba Siregar, Paman Bobby Nasution yang Ditunjuk Jadi Plh Sekda Kota Medan

Tren
Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Jadwal dan Live Streaming Indonesia Vs Uzbekistan di Semifinal Piala Asia U23, Kick Off 21.00 WIB

Tren
Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Siapa Kandidat Terkuat Pengganti Rafael Struick di Laga Indonesia Vs Uzbekistan?

Tren
Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Mengapa Bisa Mengigau Saat Tidur? Ternyata Ini Penyebabnya

Tren
Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tanggal 1 Mei Hari Libur Apa?

Tren
Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Sempat Diteriaki Warga tapi Tak Menggubris, Kakek Berusia 61 Tahun Tertabrak KA di Sragen

Tren
Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Perpanjang Pajak STNK Harus Bawa KTP Asli Pemilik Kendaraan, Bagaimana jika Sudah Meninggal?

Tren
Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Air Kelapa Muda Vs Air Kelapa Tua Sehat Mana? Ini Beda dan Manfaatnya

Tren
Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tari Rangkuk Alu Jadi Google Doodle Hari Ini, Apa Alasannya?

Tren
3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

3 Artefak Langka Majapahit Ditemukan di AS, Nilainya Rp 6,5 Miliar

Tren
Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Penjelasan Kemenpora dan MNC Group soal Aturan Nobar Indonesia Vs Uzbekistan

Tren
Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Ilmuwan Temukan Salah Satu Bintang Tertua di Alam Semesta, Terletak di Galaksi Tetangga

Tren
Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Korsel Akan Beri Insentif Rp 1 Miliar untuk Bayi yang Baru Lahir, Apa Alasannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com