KOMPAS.com - Salah satu kondisi gangguan kesehatan yang kerap dialami oleh bayi adalah demam.
Orang tua biasanya akan panik ketika anaknya mengalami demam. Padahal, kondisi ini bisa disikapi dengan tenang, tanpa khawatir berlebih.
Dikutip dariTexas Children's Hospital, demam adalah mekanisme perlindungan diri yang dilakukan tubuh sekaligus pertanda bahwa sistem imun tubuh tengah bekerja.
Demam bukan penyakit, melainkan gejala atau pertanda tubuh tengah berjuang menghadapi penyakit atau infeksi benda asing yang masuk ke dalam tubuh.
Pada umumnya, demam justru berarti baik, karena menandakan sistem kekebalan tubuh bayi bekerja merespon infeksi yang ada.
Seseorang dikatakan demam apabila suhu tubuhnya terukur di atas 38° Celcius. Sementara suhu di rentang 37,1-37,8° C adalah variasi suhu yang normal dan bukan demam.
Suhu tubuh memang mengalami perubahan sepanjang hari, suhu biasanya akan naik ketika memasuki sore dan malam hari.
Baca juga: 8 Cara Menumbuhkan Rambut Bayi
Dikutip dari Mayo Clinic, waktu yang tepat menghubungi dokter jika anak sakit, tergantung pada usia anak yang tengah mengalami demam.
Jika demam terjadi pada bayi di bawah 3 bulan, maka segera kontak dokter.
Apabila demam terjadi saat anak berusia 3-6 bulan, kontak dokter jika suhu tubuhnya mencapai 38,9° C atau lebih juga terlihat sakit.
Selanjutnya, untuk anak usia 6-24 bulan, datangi dokter jika suhu tubuhnya melebihi 38,9° C selama lebih dari satu hari dan tidak muncul gejala lainnya.
Apabila disertai gejala lain, misalnya menggigil, batuk, atau diare, maka segera datangi dokter ketika kondisinya dirasa sudah terbilang cukup berat.
Demam baru perlu ditangani dengan obat-obatan medis hanya jika kondisinya terlihat tidak nyaman.
Pada kasus bayi atau anak-anak, berikan obat apabila suhunya melebihi 39° C. Obat biasanya mampu menurunkan suhu 1,1-1,7° C.
Jika demam masih di bawah angka itu dan anak terlihat masih bisa beraktivitas dengan normal, maka tidak perlu diberikan obat.
Baca juga: Kontak Kulit Bayi dan Orangtua, Apa Saja Manfaatnya?