Sejak itu, China telah mempercepat pengembangan nuklirnya, dan Departemen Pertahanan memperkirakan pada 2021, China mungkin memiliki hingga 700 hulu ledak nuklir yang dapat dikirim pada 2027 dan 1.000 pada 2030.
Prancis memiliki sekitar 290 hulu ledak nuklir.
Inggris memiliki sekitar 225 hulu ledak strategis, di mana diperkirakan 120 dikerahkan dan 105 disimpan.
Negara ini juga memiliki total empat kapal selam rudal balistik bertenaga nuklir kelas Vanguard Trident, yang bersama-sama membentuk penangkal nuklir berbasis laut secara eksklusif.
Baca juga: PLTN Chernobyl dan Tragedi Nuklir Terburuk Sepanjang Sejarah
Sedangkan Pakistan diprediksi memiliki 165 hulu ledak nuklir.
Dari bahan pembuatnya, Pakistan menggunakan uranium yang sangat diperkaya.
India pertama kali menguji nuklir pada 1974. Uji coba itu mendorong Pakistan untuk meningkatkan program nuklir rahasianya.
Kemudian, India dan Pakistan keduanya secara terbuka menunjukkan kemampuan nuklir mereka dengan putaran uji coba nuklir pada Mei 1998.
India dan Israel diyakini menggunakan plutonium dalam nuklir mereka.
Diperkirakan Israel memiliki sebanyak 90 hulu ledak nuklir, dengan bahan fisil hingga 200.
Perkiraan persenjataan berikut ini didasarkan pada jumlah bahan fisil (uranium dan plutonium yang sangat diperkaya) yang diperkirakan telah diproduksi oleh masing-masing negara bagian.
Bahan fisil adalah elemen kunci untuk membuat senjata nuklir.
Namun, Israel belum secara terbuka melakukan uji coba nuklir, tidak mengakui atau menyangkal memiliki senjata nuklir, dan menyatakan bahwa itu bukan yang pertama memperkenalkan senjata nuklir di Timur Tengah.
Meski begitu, Israel secara universal diyakini memiliki nuklir, meski tidak jelas persis berapa banyak.
Baca juga: Diinvasi Pasukan Rusia, Apa Dampak yang Ditimbulkan dari Radiasi Nuklir Chernobyl?
Diperkirakan pada Januari 2021, Korea Utara memiliki sekitar 40-50 hulu ledak.