Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

12 Bencana Alam akibat Cuaca Ekstrem, Salah Satunya di Indonesia

Kompas.com - 28/02/2022, 12:00 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Cuaca ekstrem bisa terjadi kapan saja dan di mana saja.

Pada 2021, cuaca ekstrem telah merenggut nyawa penduduk dari berbagai negara.

Bencana yang timbul tak hanya hujan, tapi juga badai, topan, badai salju, gelombang panas, dan sebagainya.

Tak hanya dialami di luar negeri, tapi bencana alam juga terjadi di Indonesia.

Berikut 12 bencana akibat cuaca ekstrem 2021, dikutip dari Al-Jazeera:

Baca juga: Daftar Negara Terbesar di Dunia, Rusia Capai 11 Persen Daratan Dunia

1. Spanyol

Badai salju di sebagian besar Spanyol menewaskan sedikitnya 4 orang selama minggu pertama Januari 2021. Badai salju itu menjebak pengendara dan menutup jalur udara serta kereta api di ibu kota Madrid.

Madrid mengalami hujan salju terberat sejak 1971. Penyebabnya adalah Badai Filomena.

Pada saat itu, kondisi ekstrem membuat empat wilayah lain di pusat negara itu dalam keadaan siaga selama berhari-hari.

Menurut The New York Times, badai salju menyebabkan kerusakan yang diperkirakan sekitar 1,4 miliar euro (1,6 miliar dolar).

2. Inggris Raya

Bencana yang terjadi di Inggris Raya pada 18 Januari 2021 adalah Badai Christoph. Badai itu membawa hujan lebat dan banjir yang meluas di seluruh negeri.

Inggris Raya mengalami presipitasi terberatnya selama 3 hari berturut-turut. Penduduk dievakuasi dari rumah mereka di beberapa bagian Inggris.

Sementara hujan salju yang mengikuti menyebabkan gangguan perjalanan dan penutupan jalan.

Baca juga: Waspada Bencana Hidrometeorologi, Berikut Prediksi BMKG soal Puncak Musim Penghujan

3. Fiji

Fiji dilanda Topan Ana pada akhir Januari 2021 menyebabkan, satu orang tewas dan setidaknya 5 orang (termasuk seorang anak berusia tiga tahun) hilang.

Kekuatan dan intensitas badai Kategori 2 itu mengejutkan banyak orang, meskipun itu terjadi hanya dua bulan setelah topan sebelumnya menghancurkan bagian-bagian kepulauan.

Sekitar 10.000 orang mencari perlindungan di pusat-pusat evakuasi darurat karena banjir dan hujan menghancurkan rumah-rumah, serta lahan pertanian dan infrastruktur lainnya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com