Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Fakta-fakta Vaksin Dosis Keempat, Diwacanakan Ada di Indonesia

Kompas.com - 25/02/2022, 11:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Muncul wacana vaksinasi Covid-19 dosis keempat untuk masyarakat Indonesia.

Hal tersebut disampaikan oleh Wakil Menteri Kesehatan Dante Saksono Harbuwono dalam diskusi yang digelar Radio Kesehatan Kemenkes, Rabu (23/2/2022).

Menurutnya, tidak menutup kemungkinan di masa yang akan datang Indonesia melakukan vaksinasi booster dosis keempat, apabila studi ilmiah menunjukkan diperlukannya vaksinasi booster lanjutan.

Namun, dia mengatakan, vaksinasi booster dosis keempat itu tidak akan dilakukan dalam waktu dekat, karena pemerintah sedang mengejar cakupan vaksinasi dosis pertama dan dosis kedua yang dijadwalkan rampung Juni 2022 serta vaksinasi booster.

"Kita masih melakukan equal policy, itu yang kita kejar dulu supaya kita bisa proteksi untuk masyarakat yang mendapatkan vaksinasi primer," kata Dante, dikutip Kompas.com, Kamis (24/2/2022).

Vaksinasi booster bertujuan untuk memberikan tambahan efek proteksi yang sebelumnya sudah menurun dari vaksinasi dosis lengkap.

"Kemudian kita bisa evaluasi dengan uji klinik epidemologi kita memerlukan booster keempat, bukan tidak mungkin booster keempat itu diperlukan, tapi bukan sekarang waktunya," ujar Dante.

Berikut fakta-fakta vaksin dosis keempat:

Baca juga: Wamenkes Munculkan Wacana Vaksin Booster Dosis Keempat, Bagaimana dengan Negara Lain?

1. Dosis keempat untuk tingkatkan kekebalan yang menurun

Perlunya mendapatkan vaksin booster atau vaksin Covid-19 keempat salah satunya karena antibodi dapat menurun setelah beberapa bulan divaksin.

Salah satunya, dilansir Time, 26 Januari 2022, pada booster vaksin Moderna, antibodi terhadap Omicron ini mulai berkurang setelah sekitar enam bulan.

Setelah mencapai puncaknya sekitar sebulan setelah booster, tingkat antibodi penetralisir turun 6,3 kali lipat.

Penurunan ini terjadi lebih cepat daripada penurunan terhadap virus asli yang menjadi target vaksin tersebut.

Baca juga: Saat Wamenkes Wacanakan Vaksin Covid-19 Booster Dosis Keempat...

2. Orang pertama yang divaksin dosis keempat

Dilansir dari Kompas.com, 30 Desember 2021, seorang ahli bedah jantung di Israel telah mendapat suntikan vaksin Covid-19 dosis keempat dalam sebuah uji coba pada 27 Desember 2021.

Orang itu bernama Prof Jacob Lavee dari rumah sakit Sheba. Orang Israel itu diklaim menjadi orang sehat pertama di dunia yang mendapat suntikan dosis keempat yang disetujui secara medis.

Suntikan dosis keempat itu diadakan dalam rangka studi penting untuk menguji kemanjuran suntikan tambahan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com