Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Ramallah, Kota Pusat Pemerintahan Palestina

Kompas.com - 17/02/2022, 17:30 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ramallah merupakan kota penting bagi Palestina yang terletak di Tepi Barat dan berbatasan dengan Kota Al-Birah di sebelah timur, serta Yerusalem di utara.

Selain menjadi pusat pemerintahan Palestina, Ramallah juga menyimpan sejarah panjang perjalanan negara itu.

Nama Ramallah terdiri dari kata "ram", sebuah kata dari bahasa Aram yang berarti "bukit" dan "Allah" yang berarti "Tuhan".

Beberapa sumber mengatakan bahwa kota itu mulanya hanya bernama "Ram". Penambahan "Allah" disebut ada setelah penaklukan bangsa Arab, dikutip dari American Federatin of Ramallah Palestina (AFRP).

Jadi, Ramallah bisa diartikan sebagai "bukit Tuhan".

Baca juga: Sejarah Yerusalem (Al-Quds), Kota Suci Tiga Agama

Sejarah kota Ramallah

Kota Ramallah dibangun sekitar 1550 oleh salah seorang pemimpin Kristen, Rasyid Haddadin yang meninggalkan tanah kelahirannya karena perselisihan antar-suku.

Cerita ini bermula ketika Rasyid berjanji pada Ibn Qaysum, seorang kepala suku Islam besar di daerahnya, untuk menikahkan anaknya yang baru lahir dengan anak Ibn Qaysum di masa mendatang.

Dua belas tahun kemudian, ketika Ibn Qaysum akan menagih janjinya, Rasyid merasa kebingungan karena perbedaan agama di antara keduanya.

"Tetapi kami adalah orang Kristen dan putra Anda adalah seorang Muslim," kata Rasyid.

Ibn Qaysum pun marah dan memperingatkan Rasyid untuk menghormati tradisi Arab, "penuhi janji, atau yang lain...".

Baca juga: Melihat Kota Sharm el-Sheikh, Bali-nya Mesir, Pernah Jadi Persembunyian Hosni Mubarak

Rasyid pun meminta waktu untuk mempersiapkan acara pernikahan itu. Akan tetapi, ia kemudian memutuskan untuk melarikan diri dengan bantuan salah seorang anggota suku Muslim kecil di wilayah tersebut.

Bersama keluarganya, Rasyid menyeberangi Laut Mati di dekat bagian dangkal. Lima putra Rasyid, Sabra, Ibrahim, Jiryes, Shkeir, dan Hassan menetap di Ramallah.

Imigrasi ke Ramallah dapat dibagi menjadi beberapa tahap. Pertama, imigrasi Rasyid Haddadin dan keluarga dari Karak, Yordania.

Kemudian datanglah imigrasi keluarga Ajlouny pada 1750, keluarga Hishmeh pada 1775, dan keluarga Araj, Zagroot, dan Shahla yang meninggalkan Deir Aban dekat Yerusalem sekitar tahun 1810, baik karena alasan agama maupun ekonomi.

Kemudian sekitar 1855, beberapa keluarga kecil, seperti keluarga Yousef Audi, berimigrasi ke Ramallah.

Baca juga: Sejarah Dubai, dari Daerah Nelayan Sederhana Menjadi Kota Megah

 

Era modern Ramallah

Setelah sebagian wilayah Palestina jatuh ke tangan Israel pada 1948, Ramallah yang berada di Tepi Barat masuk ke dalam wilayah Yordania, dilansir dari Aljazeera.

Namun, Ramallah jatuh ke pendudukan Israel setelah koalisi Arab kalah dalam Perang Enam Hari pada 1967.

Setelah perjanjian damai Oslo pada 1994, Ramallah berada di bawah administrasi Otoritas Palestina (PA) dan menjadikannya pusat pemerintahan Palestina.

Akan tetapi, perjanjian damai itu tak banyak mengubah situasi Ramallah dan Tepi Barat, karena tak cukup untuk mencegah tindakan sewenang-wenang Israel.

Bahkan selama Intifada 2002, Ramallah menjadi sasaran kampanye penghancuran oleh Israel.

Baca juga: Sejarah dan Isi Perjanjian Giyanti 13 Februari 1755, Siasat Licik VOC Memecah Mataram

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 16-17 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

[POPULER TREN] Beda Penampilan Sandra Dewi Saat Diperiksa | Peringatan Dini Kekeringan di Jateng

Tren
Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com