Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Feng Shui? Ini Sejarah Feng Shui dan Penerapannya di Rumah

Kompas.com - 01/02/2022, 16:43 WIB
Diva Lufiana Putri,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Conton penerapan feng shui di rumah

Warna keberuntungan

Masyarakat Tionghoa menganggap kalau warna emas bisa memberikan energi positif. Sehingga sebagai langkah untuk membuat rumahmu bisa membawa keberuntungan adalah dengan menggunakan warna emas.

Warna ini juga bisa dihadirkan dengan menambah dekorasi, hiasan, atau nuansa tertentu berunsur emas.

Simbol rezeki di ruang tamu

Dalam budaya China, naga menjadi simbol yang sering dikaitkan dengan kelancaran rezeki dan lambang kemakmuran.

Selain naga, ikan dan burung adalah simbol rumah yang dianjurkan oleh ilmu fengshui untuk keberuntungan dan pembawa rezeki.

Hadirkan aliran air di ruangan

Dalam ilmu fengshui, air juga menjadi simbol dalam kelancaran rejezi. Untuk mendatangkan rezeki ini, bisa menghadirkan aliran air di dalam ruangan, terutama ruang tamu atau ruang tengah. Cara termudahnya dengan menghadirkan aquarium atau hiasan air.

Selain simbol kelancaran rezeki, aliran air juga memiliki manfaat lain yaitu memberikan rasa tenang lewat gemericik air.

Ilustrasi cermin di atas tempat tidur. Meletakkan cermin di atas tempat tidur tidak disarankan dalam feng shui. SHUTTERSTOCK/PHOTOGRAPHEE.EU Ilustrasi cermin di atas tempat tidur. Meletakkan cermin di atas tempat tidur tidak disarankan dalam feng shui.

Pasang kaca atau cermin

Menurut fengshui, kaca atau cermin dipercaya dapat menjadi pemancar energi positif dan pembawa keberuntungan para penghuninya.

Di samping itu, kehadiran kaca juga dapat membuat ruangan lebih estetik serta membuat ruangan memiliki kesan luas. Kaca atau cermin juga membuat cahaya mudah masuk sehingga bisa menghemat daya listrik. 

Pelihara tanaman

Pilih tanaman yang dipercaya mendatangkan keberuntungan seperti pilea peperomioides (Chinese Money Plant) yang memiliki daun menyerupai koin.

Selain itu, juga disarankan menanam jade plant yang tampak menyerupai batu giok. Jenis tanaman hias ini dipercaya bisa mendatangkan rezeki dan keberuntungan di rumah.

Opsi lainnya menanam tanaman pachira aquatica atau yang disebut sebagai pohon uang yang digunakan untuk menyambut kelimpahan.

Tata letak rumah yang baik menurut Feng Shui

Tata letak rumah juga harus dipastikan sesuai dengan saran fengshui demi mencegah berkurangnya nilai hoki di dalam rumah.

Berikut ini contoh peletakan ruangan yang baik menurut fengshui:

  • Pintu utama menjadi seluruh energi, baik positif dan negatif sehingga harus proporsional dengan ukuran rumah. Pintu utama juga disarankan langsung mengarah ke pintu belakang sehingga ketika ada energi negatif bisa langsung ke luar tanpa sempat mampir ke dalam ruangan lainnya.
  • Kamar tidur disarankan untuk tidak berada di atas garasi karena diyakini akan mempengaruhi energi positif.
  • Tidur di atas garasi tentu membuat Anda tak nyaman. Entah dikarenakan oleh suara kendaraan atau polusi yang mungkin bisa saja masuk ke dalam kamar.
  • Kamar mandi lebih baik tidak di dekat kamar tidur, dapur dan tempat ibadah di rumah. Hal ini karena ketiga ruangan itu memiliki aura positif yang jika di dekatnya terdapat kamar mandi, maka energi negatif akan menutupi energi asli dari ruangan tersebut.
  • Posisi dapur sebaiknya tidak berhadapan dengan kamar mandi. Sebab, kamar mandi diyakini memiliki energi negatif, sementara dapur memiliki energi positif. Jika berhadapan, energi positif dapur diyakini akan tersedot oleh energi negatif dari kamar mandi.
  • Tangga sebaiknya tidak diletakkan di tengah ruangan karena dipercaya akan membuat energi rumah menjadi tidak seimbang. Hindari juga tangga dengan sudut tajam atau disebut ‘panah gelap’.

Masa kelam Feng Shui

Memasuki abad ke-12 hingga abad ke-13 Masehi, Feng Shui memasuki masa kelamnya. Di abad ini, China dijajah oleh bangsa Mongolia dan perkembangan budaya China pun terhambat, salah satunya ilmu Feng Shui.

Buku-buku mengenai Feng Shui terbakar habis. Bahkan, ilmu Feng Shui sempat hilang hingga hampir 100 tahun.

Namun, saat kekuasaan bangsa Mongolia berhasil digulingkan, ilmu Feng Shui kembali berkembang dan mulai marak orang awam yang mempelajarinya.

Feng Shui menata makam

Melansir dari historia.id, awalnya Feng Shui digunakan untuk menentukan letak makam. Hal ini didasarkan pada kepercayaan orang Tionghoa bahwa roh leluhur dapat mengalirkan energi chi.

Energi chi ini disinyalir dapat memberikan pengayoman, perlindungan, serta berkah kepada keturunannya.

Itulah yang menjadi alasan mengapa makam orang Tionghoa rata-rata memiliki desain yang mewah dan berada di tempat yang nyaman.

Merambah ke nasib

Pada masa sekarang, Feng Shui dikenal untuk menentukan tata letak dan segala sesuatu yang berhubungan dengan rumah atau bangunan.

Namun ternyata, tak hanya itu saja kegunaan Feng Shui. Kini, Feng Shui bertransformasi sebagai media untuk memprediksi keberuntungan bisnis, kesehatan, percintaan, dan lain sebagainya.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Sejarah Istilah Feng Shui

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

5 Penyebab Anjing Peliharaan Mengabaikan Panggilan Pemiliknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com