Jika penyebab kerontokan karena stres atau perubahan hormonal, seperti kehamilan atau menopause, mungkin tidak memerlukan perawatan apa pun.
Sebaliknya, kerontokan kemungkinan akan berhenti dengan sendirinya setelah tubuh menyesuaikan diri.
Kekurangan nutrisi juga tidak sering memerlukan perawatan medis selain suplemen, kecuali jika kekurangan tersebut disebabkan oleh kondisi kesehatan yang mendasarinya.
Sementara, jika kerontokan rambut menyebabkan kebotakan pada wanita (alopecias) mungkin perlu menggunakan perawtan selama berbulan-bulan untuk hasil terbaik.
Baca juga: 11 Manfaat yang Bisa Didapat dari Secangkir Kopi Hitam
Berikut zat yang direkomendasikan untuk perawatan rambut rontok:
Minoksidil adalah obat bebas yang tersedia dalam bentuk cair dan busa untuk penggunaan topikal.
Pemakaiannya digosok pada kulit kepala setiap hari agar secara efektif mencegah kerontokan rambut dan meningkatkan pertumbuhan rambut.
Terapi penggantian hormon dapat menjadi pengobatan untuk alopecia androgenik.
Tindakan ini berfokus pada penyediaan hormon estrogen untuk mendukung tingkat penurunan wanita.
Baca juga: Profil 3 Obat yang Diklaim Mampu Obati Covid-19, Apa Saja?
Spironolakton atau dikenal sebagai Aldactone adalah obat yang bekerja untuk mengobati kerontokan rambut dengan mengatasi hormon.
Secara khusus, ia mengikat reseptor androgen dan mengurangi pemrosesan testosteron tubuh.
Namun, tidak semua peneliti setuju bahwa itu bekerja secara efektif dan Food and Drug Administration (FDA) belum melabelinya sebagai pengobatan untuk alopecia androgenik.
Baca juga: Mengenal Molnupiravir dan Paxlovid, Dua Obat yang Diklaim Ampuh untuk Covid-19
Wanita dengan rambut rontok karena alopecia areata (kebotakan karena autoimun) dapat mempertimbangkan pengobatan dengan kortikosteroid yang disuntikkan di beberapa tempat di daerah yang terkena.
Pertumbuhan rambut mungkin terlihat dalam waktu empat minggu, dan perawatan dapat diulang setiap empat sampai enam minggu.
Efek samping dengan suntikan termasuk atrofi kulit atau penipisan kulit kepala.
Baca juga: Kulit Mengelupas akibat Terbakar Sinar Matahari, Bagaimana Penanganannya?