Pria kelahiran Cirebon, 3 Juli 1953 ini merupakan Ketua Umum PBNU dua periode dari 2010 hingga 2021.
Tercatat, Kiai Said pernah menimba ilmu di sejumlah pondok pesantren, seperti Hidayatul Mubtadi'en Lirboyo dan Al-Munawwir Krapyak, Yogyakarta.
Selepas dari pesantren, ia melanjutkan pendidikannya di Universitas King Abdul Aziz Arab Saudi di bidang Ushuluddin pada 1980-1982.
Kemudian, ia melanjutkan studi masternya di Universitas Ummul al-Qura, Mekkah jurusan Perbandingan agama pada 1982-1987. Masih di jurusan dan universitas yang sama, Saiq meraih gelar doktoral pada 1987-1994.
Setelah Gus Dur terpilih sebagai presiden pada tahun 1999, Kiai Saiq menjadi anggota MPR Fraksi Utusan Golongan dari NU hingga 2004, menggantikan posisi Gus Dur.
Selain itu, Kiai Saiq juga menjadi dosen Pascasarjana di UIN Jakarta, dosen pascasarjana di Unisma Malang dan dosen pascasarjana kajian timur tengah Universitas Indonesia Jakarta.
Ia mulai bergabung di kepengurusan PBNU pada 1994 di bawah Ketua Umum Gus Dur sebagai wakil katib 'am.
Baca juga: KSAD Dudung Bertemu Ketua Umum PBNU Said Aqil Siradj, Ada Apa?