Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

7 Fakta dan Mitos Seputar Teh

Kompas.com - 29/11/2021, 15:05 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Teh seperti kopi, menjadi minuman favorit masyarakat dunia dari abad ke abad.

Selain sedap dan wangi, berbagai nutrisi dalam teh dipercaya berkhasiat untuk kesehatan. Seperti meredakan anxiety, mengundang kantuk, meluruhkan lemak, mengurangi kolesterol dalam darah, juga melancarkan sirkulasi darah.

Karena berbagai khasiatnya inilah, teh selalu dicari banyak orang dari masa ke masa. Teh menjadi ternama, banyak diburu dan diperbincangkan.

Hingga akhirnya lahir banyak mitos, juga banyak fakta, yang mungkin tak diketahui oleh banyak orang.

Baca juga: Mencegah Demensia dengan Minum Kopi dan Teh

Mitos dan fakta soal teh

Beberapa pemahaman masyarakat soal teh terkadang hanya serupa mitos belaka, dalam artian tak sesuai dengan fakta berdasar penelitian ilmiah yang tepat. Namun beberapa lagi juga merupakan fakta yang sudah dilandasi berbagai studi ilmiah.

Melansir dari berbagai sumber, berikut ini adalah mitos dan fakta seputar teh yang harus Anda ketahui.

1. Menambahkan susu ke dalam teh menurunkan khasiat teh

Ilustrasi teh susuSHUTTERSTOCK Ilustrasi teh susu
Ini adalah mitos. Karena kenyataannya, menambahkan susu ke dalam seduhan teh tak akan mengurangi khasiat dari senyawa-senyawa antioksidan dan antiinflamasi yang ada di daun teh.

Hal ini seperti dilansir dari Los Angeles Times, Kerri Ann seorang ahli diet ternama dari Amerika Serikat, menegaskan bahwa komponen dalam susu tak akan merusak senyawa positif di dalam teh.

2. Wanita hamil harus hati-hati dalam mengonsumsi teh

Ini termasuk fakta, karena teh hitam dan teh hijau mengandung kafein tinggi, dan pengonsumsian kafein terlalu tinggi bisa membahayakan calon ibu dan janin yang ada di perutnya.

Jadi ketika ingin mengonsumsi teh, wanita hamil harus memilah jenis teh yang tak terlalu tinggi mengandung kafein.

Baca juga: Ini Manfaat Mencampur Susu ke Dalam Teh

3. Beberapa teh memicu reaksi alergi.

Ini juga termasuk fakta. Beberapa teh terbuat dari bebungaan, dan beberapa orang alergi terhadap serbuk sari.

Teh kamomil misalnya, adalah teh yang terbuat dari seduhan bunga kamomil.  

Jadi ketika Anda memiliki reaksi alergi terhadap serbuk sari, Anda juga harus berhati-hati dalam memilih jenis teh.

4. Teh bisa meredakan flu dan demam

Ilustrasi teh. FREEPIK/TOPNTP26 Ilustrasi teh.
Ini juga fakta dan sudah dibuktikan oleh banyak penelitian. Berbagai jenis teh yang dikonsumsi dalam kondisi hangat bisa digunakan meredakan radang tenggorokan yang terjadi akibat flu.

Teh hitam, teh hijau dan teh oolong adalah jenis teh yang paling sering digunakan mengobati flu karena jenis teh ini mengandung properti antioksidan dalam takaran tinggi.

Baca juga: Manfaat Lain dari Kopi dan Teh: Mengempukkan Daging dan Melezatkan Sup

5. Teh panas lebih sehat daripada teh dingin

Ini adalah mitos. Karena teh dingin atau es teh, juga membawa banyak manfaat kesehatan untuk tubuh asal tetap diseduh dengan cara yang tepat. 

Untuk tetap mendapatkan manfaat kesehatan dari daun teh, seduhlah sendiri teh dengan air panas dan tunggu hingga dingin. Baru kemudian olah menjadi minuman dingin menyegarkan.

Ketika Anda mengonsumsi teh dingin dalam kemasan instan, Anda tak bisa memastikan bahan tambahan apa yang sudah dimasukkan ke dalamnya.

6. Menambahkan lemon ke dalam teh bisa menyehatkan tubuh

Menambahkan lemon yang tinggi vitamin C membantu mendapatkan manfaat teh hijau secara lebih maksimal.PEXELS/CHARLOTTE MAY Menambahkan lemon yang tinggi vitamin C membantu mendapatkan manfaat teh hijau secara lebih maksimal.
Ini adalah fakta. Jika Anda ingin menambah khasiat seduhan teh Anda, tambahkan saja perasan lemon atau jeruk nipis ke dalamnya.

Mengutip Food Network, teh mengandung flavanoid yang bisa berguna menurunkan risiko tubuh terkena gangguan jantung.

Nah zat asam dalam jeruk atau lemon, bisa berguna mendongkrak atau meningkatkan kerja dari senyawa flavanoid tersebut.

7. Teh tak memiliki masa kedaluwarsa

Tentu saja ini adalah mitos. Karena seperti bahan makanan dan minuman lainnya, teh kemasan juga memiiki masa kedaluwarsa.

Kantung teh yang sudah Anda simpan berbulan-bulan dengan kemasan sudah terbuka, hendaknya Anda buang ke tempat sampah.

Bisa dipastikan daun teh yang ada sudah berubah teksturnya, dengan ketajaman rasa dan aroma yang sudah berkurang banyak sekali.

Baca juga: Ada Efek Sampingnya, Ini 7 Tanda Anda Kebanyakan Teh

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Pasien Pertama Penerima Donor Ginjal Babi Meninggal Dunia, Sempat Bertahan Hidup 2 Bulan

Tren
Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Peneliti Ungkap Ras Kucing yang Miliki Harapan Hidup Paling Lama, Jenis Apa?

Tren
Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Bagaimana Nasib Uang Nasabah Paytren Pasca Ditutup? Ini Kata Yusuf Mansur

Tren
Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com