Menurut Ivan, dari hasil peninjauan lapangan, timnya tak menjumpai orangutan.
Namun, ia bisa memastikan memang terdapat orangutan di sekitar jalan tersebut, karena timnya menemukan sarang orangutan berjarak ratusan meter dari jalan raya.
Ivan mengatakan, sarang itu berada di salah satu pucuk pohon dengan ciri tumpukan dahan kecil yang dipatahkan dan dibengkokkan.
Ia menambahkan, BKSDA Kaltim juga mencatat, dari sejumlah penelitian, wilayah tersebut merupakan habitat orangutan.
Wilayahnya meliputi Sangatta-Bengalon-Tepian Langsat-Muara Wahau. Dari pengamatan BKSDA Kaltim, habitat tersebut tak semuanya terhubung. Ada yang terpisah oleh jalan raya.
”Areal di situ memang tutupan hutan sekunder. Di situ, kami, juga para peneliti, mengenal Perdau, Bengalon, sampai Wahau adalah habitat orangutan. (Di sana) ada kawasan hutan, ada APL (areal penggunaan lain),” ujar Ivan, dihubungi pada Jumat (19/11/2021).
Ivan memastikan bahwa orangutan yang terekam dalam video tersebut adalah seekor jantan dewasa yang terlihat dari ciri-ciri fisiknya, yaitu dari ukuran tubuh dan bentuk pelipis yang gemuk serta bantalan pipi (cheek pad).
Ia menduga mamalia endemik itu menyeberang jalan untuk mencari makan atau bereproduksi mengingat hutan sekunder di kedua sisi jalan itu adalah habitat orangutan.
Baca juga: Orangutan yang Masuk Perkampungan di Kaltim Ditangkap Setelah 3 Hari Dicari di Hutan