Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini 4 Kondisi Larangan Sebar Foto dan Video Kejadian, Apa Saja?

Kompas.com - 05/11/2021, 09:31 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

3. Korban pembunuhan sadis

Selain itu, Aliansi Jurnalis Independen (AJI) Bandar Lampung mengatakan bahwa warganet seharusnya tidak menyebarkan foto-foto dan video tentang korban pembunuhan sadis.

Dalam pemberitaan Kompas.com (24/3/2021), Ketua AJI Bandar Lampung Hendry Sihaloho mengungkapkan, tindakan tersebut termasuk sadistis.

Sebab, aksi sadistis itu tidak pantas dibagikan kepada khalayak.

Hendry menjelaskan, penyebaran foto dan video korban pembunuhan sadis tidak ada manfaatnya, justru memperdalam luka yang dialami pihak keluarga.

Padahal, masyarakat dan pengguna media sosial seharusnya menunjukkan empati dengan tidak membagikan konten sadistis.

Baca juga: Berkaca dari Kasus Pembunuhan Pelajar SMA, Mengapa Seseorang Bisa Berperilaku Seks Menyimpang?

4. Foto jenazah

Melansir Kompas.com (10/5/2021), setiap orang layak mendapatkan privasi bahkan ketika orang tersebut sudah meninggal.

Kondisi ini umum dikenal sebagai post-mortem privacy.

Sayangnya, banyak orang belum menyadari mengenai pentingnya menjaga privasi orang yang sudah meinggal.

Masih banyak orang memanfaatkan momen melayat atau menghadiri pemakaman untuk memotret wajah terakhir orang yang sudah berpulang. Entah apa alasannya, foto tersebut kemudian disimpan dan disebarkan di media sosial.

Baca juga: Menyelisik Kasus Pembunuhan PNS di Palembang yang Tewas Dicor

Pengunggah merasa tidak menyadari bahwa apa yang dilakukannya itu tidak beretika untuk kondisi berduka. Sebab, tanpa disadari, tindakan itu justru menyinggung perasaan keluarga yang ditinggalkan.

Jika pengunggah beralasan bahwa tindakannya dilakukan demi mengenang mendiang atau demi menyebarkan kabar duka tersebut, ia cukup mengunggah foto mendiang dalam keadaan terbaiknya saat masih hidup.

Tidak ada yang ingin terlihat buruk termasuk di media sosial, maka seharusnya kita bisa menghargai hal tersebut.

Baca juga: Rentetan Pembunuhan dan Tindak Kriminal Sadis, Apa yang Terjadi?

(Sumber: Kompas.com/Krisiandi, Tri Purna Jaya, Sekar Langit Nariswari | Editor: Abba Gabrillin, Lusia Kus Anna)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jepang Sengaja Tutupi Pemandangan Gunung Fuji dengan Kain, Apa Alasannya?

Jepang Sengaja Tutupi Pemandangan Gunung Fuji dengan Kain, Apa Alasannya?

Tren
Cara Ikut Hari Sejuta Kiblat Kemenag Sore Ini, Ada Hadiah Rp 20 Juta

Cara Ikut Hari Sejuta Kiblat Kemenag Sore Ini, Ada Hadiah Rp 20 Juta

Tren
Perubahan Iklim Disebut Jadi Penyebab Qatar Airways Alami Turbulensi Hebat

Perubahan Iklim Disebut Jadi Penyebab Qatar Airways Alami Turbulensi Hebat

Tren
5 Poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Kritik Pemilu dan Peluang Puan Jadi Ketum PDI-P

5 Poin Pidato Megawati di Rakernas PDI-P, Kritik Pemilu dan Peluang Puan Jadi Ketum PDI-P

Tren
Mengaku Tidak Bunuh Vina, Pegi Tetap Terancam Hukuman Mati

Mengaku Tidak Bunuh Vina, Pegi Tetap Terancam Hukuman Mati

Tren
Kronologi Penangkapan DPO Caleg PKS di Aceh Tamiang, Diamankan Saat Belanja Pakaian

Kronologi Penangkapan DPO Caleg PKS di Aceh Tamiang, Diamankan Saat Belanja Pakaian

Tren
Cara Meluruskan Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah Hari Ini

Cara Meluruskan Arah Kiblat Saat Matahari di Atas Kabah Hari Ini

Tren
18 Tahun Silam Yogyakarta Diguncang Gempa M 5,9, Ribuan Orang Meninggal Dunia

18 Tahun Silam Yogyakarta Diguncang Gempa M 5,9, Ribuan Orang Meninggal Dunia

Tren
Apa yang Terjadi jika Tidak Membayar Denda Tilang Elektronik?

Apa yang Terjadi jika Tidak Membayar Denda Tilang Elektronik?

Tren
4 Pilihan Ikan Tinggi Seng, Bantu Cegah Infeksi Penyakit

4 Pilihan Ikan Tinggi Seng, Bantu Cegah Infeksi Penyakit

Tren
5 Update Pembunuhan Vina: Pegi Bantah Jadi Pelaku dan Respons Keluarga

5 Update Pembunuhan Vina: Pegi Bantah Jadi Pelaku dan Respons Keluarga

Tren
Batas Usia Pensiun Karyawan Swasta untuk Hitung Uang Pesangon Pensiunan

Batas Usia Pensiun Karyawan Swasta untuk Hitung Uang Pesangon Pensiunan

Tren
Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tanda Kolesterol Tinggi yang Sering Diabaikan, Apa Saja?

Tren
Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Air Rendaman dan Rebusan untuk Menurunkan Berat Badan, Cocok Diminum Saat Cuaca Panas

Tren
Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Ini Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir pada 27-28 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com