Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apa Itu Evergrande? Kasusnya Berpotensi Picu Krisis Ekonomi Global..

Kompas.com - 03/10/2021, 10:00 WIB
Mela Arnani,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Saham dan obligasi perusahaan termasuk dalam indeks di seluruh Asia.

Baca juga: Update Corona 3 Oktober: 5 Negara Kasus Terbanyak | Malaysia Setujui Vaksin Sinovac Usia 12-17 Tahun

Siapa saja yang akan terpengaruh?

Pihak-pihak yang terkena dampaknya seperti bank, pemasok, pembeli rumah, dan investor, bahkan perusahaan memperingatkan masalah yang meningkat dapat menyebabkan risiko default yang lebih luas.

  • Bank

Industri perbankan akan menjadi salah satu yang pertama terkena dampak, jika ada efek menular pada sektor properti yang lebih luas di China.

  • Pembeli rumah dan investor

Protes yang dilakukan pembeli rumah dan investor yang marah, pecah dalam beberapa hari terakhir di beberapa kota, dan kerusuhan sosial menjadi salah satu kekhawatiran.

Pada 27 September, sekitar 100 investor muncul di kantor Evergrande di Shenzhen, untuk menuntut pembayaran kembali pinjaman pada produk keuangan yang telah jatuh tempo.

Faktanya, sentimen sudah menyebar ke obligasi imbal hasil tinggi Asia.

Imbal hasil obligasi luar negeri Asia, yang didominasi oleh perusahaan properti, telah melonjak rata-rata 13 persen. Hal ini juga berarti investor luar negeri berada di pihak yang merugi.

  • Pemasok

Implikasi dari kegagalan Evergrande juga dapat bergema ke industri lain jika pemasok tidak dibayar.

Menurut S&P Global Ratings, Evergrande mungkin berusaha membujuk pemasok dan kontraktornya untuk menerima properti fisik sebagai pembayara, dalam upaya menghemat uang untuk pembayaran pinjaman.

Laporan pada Agustus, S&P memperkirakan bahwa selama 12 bulan ke depan, perusahaan akan mempunyai tagihan lebih dari 140 miliar yuan atau 37,16 miliar dollar AS dan hutang dagang dari kontraktor untuk diselesaikan, sekitar 100 miliar yuan dari jumlah tersebut akan jatuh tempo tahun ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Viral, Video Pelajar di Yogyakarta Dikepung Usai Tertinggal Rombongan

Tren
Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Daftar Pelayanan Rawat Inap Rumah Sakit yang Tidak Menerapkan KRIS

Tren
Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Pohon Purba Beri Bukti Musim Panas 2023 adalah yang Terpanas dalam 2.000 Tahun

Tren
7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

7 Makanan Tinggi Kalori yang Menyehatkan, Cocok untuk Menaikkan Berat Badan

Tren
Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Sosok Kemal Redindo, Anak SYL yang Minta Uang ke Pejabat Kementan untuk Aksesori Mobil

Tren
Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi 'Study Tour', Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Sejumlah Pemerintah Daerah Larang dan Batasi "Study Tour", Pengamat Pendidikan: Salah Sasaran

Tren
Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Gerbang Dunia Bawah di Siberia Semakin Terbuka Lebar Imbas Es Mencair

Tren
Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Viral, Video Penumpang KRL Terperosok Celah Peron Stasiun Sudirman

Tren
WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

WNA Rusia Mengaku Dideportasi Usai Ungkap Kasus Narkoba, Ini Kata Polda Bali dan Imigrasi

Tren
Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Video Viral Petugas Dishub Medan Disebut Memalak Pedagang Martabak, Ini Faktanya

Tren
21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

21 Layanan yang Tidak Ditanggung BPJS Kesehatan dalam Perpres Nomor 59 Tahun 2024, Apa Saja?

Tren
Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Rincian Penerimaan Gratifikasi Rp 23,5 Miliar Eks Kepala Bea Cukai DIY Eko Darmanto

Tren
Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Persib Bandung Gandeng Pinjol sebagai Sponsor, Bagaimana Aturannya?

Tren
Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Berkaca pada Kasus Anak Depresi karena HP-nya Dijual, Psikolog: Kenali Bocah yang Berpotensi Depresi

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Gelombang Tinggi 15-16 Mei 2024, Ini Daftar Wilayahnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com