Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Apa Itu Evergrande? Kasusnya Berpotensi Picu Krisis Ekonomi Global..

Pengembang real estate paling berhutang di dunia ini, akan mencapai serangkaian tenggat waktu untuk pembayaran bunga obligasi dengan total puluhan juta dollar.

Saat berjuang untuk memenuhi pembayaran tersebut, perusahaan telah mulai membayar kembali beberapa investor dalam bisnis manajemen kekayaannya dengan properti.

Apa yang dilakukan Evergrande?

Pengusaha Hui Ka Yan mendirikian Evergrande, sebelumnya dikenal sebagai Grup Hengda, pada 1966 di Guangzhou, China selatan.

Saat ini, Evergrande Real Estate mempunyai lebih dari 1.300 proyek di lebih dari 280 kota di seluruh China.

Grup Evergrande mencakup bisnis yang lebih luas dari sekadar pengembangan real estate, berkisar dari manajemen kekayaan, membuat mobil listrik, serta manufaktur makanan dan minuman.

Bahkan, Evergrande mempunyai salah satu tim sepak bola terbesar di China, Guangzhou FC.

Melansir BBC Internasional, Mr Hui pernah menjadi orang terkaya di Asia, yang meskipun kekayaannya anjlok beberapa bulan terakhir, masih mempunyai kekayaan pribadi lebih dari 10 miliar dollar AS atau 7,3 miliar poundsterling.

Mengapa perusahaan ini dalam masalah?

Evergrande berkembang agresif menjadi salah satu perusahaan terbesar di China, dengan meminjam lebih dari 300 miliar dollar AS.

Masalah perusahaan meningkat tahun lalu, saat China memperkenalkan aturan untuk mengendalikan biaya pinjaman pengembang, yang membatasi utang dalam kaitannya dengan arus kas, aset, dan tingkat modal perusahaan.

Langkah-langkah baru ini membuat Evergrande menawarkan propertinya dengan diskon besar untuk memastikan uang masuk, dan menjaga bisnis tetap bertahan.

Sekarang, perusahaan berjuang memenuhi pembayaran bunga atas hutangnya. Ketidakpastian ini telah membuat harga saham Evergrande jatuh sekitar 80 persen tahun ini.

Obligasinya juga telah diturunkan oleh lembaga pemeringkat kredit global.

Diberitakan CNBC Internasional, Evergrande mengatakan penjualan propertinya kemungkinan akan terus turun secara signifikan pada September, setelah menurun selama berbulan-bulan, yang membuat situasi arus kasnya semakin mengerikan.

Bank juga merespons arus kas yang memburuk, dengan beberapa bank di Hong Kong termasuk HSBC dan Standard Chartered, telah menolak untuk memberikan pinjaman baru kepada pembeli dari dua proyek perumahan Evergrande yang belum selesai.

Lembaga pemeringkat telah berulang kali menurunkan peringkat perusahaan, dengan alasan masalah likuiditasnya.

Mengapa menjadi masalah serius?

Pengembang China ini sangat besar, sehingga dampak dari kegagalan potensial tidak hanya dapat merugikan ekonomi China, tapi juga menyebar ke pasar di luarnya.

Terdapat beberapa alasan Evergrande menjadi masalah serius, seperti:

Pertama, banyak orang membeli properti dari Evergrande, bahkan sebelum pekerjaan pembangunan dimulai.

Orang-orang telah membayar deposit dan berpotensi kehilangan uang tersebut jika perusahaan bangkrut.

Kedua, perusahaan yang berbisnis dengan Evergrande, termasuk perusahaan konstruksi dan desain, serta pemasok materian berisiko mengalami kerugian besar, yang dapat memaksa perusahaan-perusahaan tersebut bangkrut.

Ketiga, dampak potensial terhadap sistem keuangan China.

“Kejatuhan keuangan akan jauh jangkauannya. Evergrande dilaporkan berutang uang kepada sekitar 171 bank domestik dan 121 perusahaan keuangan lainnya,” ujar Mattie Bekink dari Economist Intelligence Unit (EIU).

Jika Evergrande default, bank dan pemberi pinjaman lainnya mungkin terpaksa meminjamkan lebih sedikit, yang bisa berakibat krisis kredit, saat perusahaan berjuang meminjam uang dengan harga terjangkau.

Krisis kredit akan menjadi berita yang sangat buruk bagi ekonomi terbesar kedua di dunia, sebab perusahaan yang tidak dapat meminjam merasa sulit tumbuh dan dalam beberapa kasus tidak dapat terus beroperasi.

Ini juga dapat membuat investor asing melihat China kurang menarik untuk menaruh uangnya.

Apa saja bisnis Evergrande?

Bisnis utama perusahaan ini adalah real estate, dan menjadi pengembang properti terbesar kedua di China berdasarkan penjualan.

Evergrande mempunyai lebih dari 1.300 proyek real estate di lebih dari 280 kota di China dan manajemen layanan propertinya terlibat dalam hampir 2.800 proyek di lebih dari 310 kota di China.

Perusahaan ini mempunyai tujuh unit yang berkecimpung di berbagai industri, termasuk kendaraan listrik, layanan perawatan kesehatan, produk konsumen, unit peroduksi video dan televisi, bahkan taman hiburan.

Evergrande mempunyai 200.000 karyawan, tapi secara tidak langsung menciptakan lebih dari 3,8 juta pekerjaan setiap tahun.

Saham dan obligasi perusahaan termasuk dalam indeks di seluruh Asia.

Siapa saja yang akan terpengaruh?

Pihak-pihak yang terkena dampaknya seperti bank, pemasok, pembeli rumah, dan investor, bahkan perusahaan memperingatkan masalah yang meningkat dapat menyebabkan risiko default yang lebih luas.

  • Bank

Industri perbankan akan menjadi salah satu yang pertama terkena dampak, jika ada efek menular pada sektor properti yang lebih luas di China.

  • Pembeli rumah dan investor

Protes yang dilakukan pembeli rumah dan investor yang marah, pecah dalam beberapa hari terakhir di beberapa kota, dan kerusuhan sosial menjadi salah satu kekhawatiran.

Pada 27 September, sekitar 100 investor muncul di kantor Evergrande di Shenzhen, untuk menuntut pembayaran kembali pinjaman pada produk keuangan yang telah jatuh tempo.

Faktanya, sentimen sudah menyebar ke obligasi imbal hasil tinggi Asia.

Imbal hasil obligasi luar negeri Asia, yang didominasi oleh perusahaan properti, telah melonjak rata-rata 13 persen. Hal ini juga berarti investor luar negeri berada di pihak yang merugi.

  • Pemasok

Implikasi dari kegagalan Evergrande juga dapat bergema ke industri lain jika pemasok tidak dibayar.

Menurut S&P Global Ratings, Evergrande mungkin berusaha membujuk pemasok dan kontraktornya untuk menerima properti fisik sebagai pembayara, dalam upaya menghemat uang untuk pembayaran pinjaman.

Laporan pada Agustus, S&P memperkirakan bahwa selama 12 bulan ke depan, perusahaan akan mempunyai tagihan lebih dari 140 miliar yuan atau 37,16 miliar dollar AS dan hutang dagang dari kontraktor untuk diselesaikan, sekitar 100 miliar yuan dari jumlah tersebut akan jatuh tempo tahun ini.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/03/100000965/apa-itu-evergrande-kasusnya-berpotensi-picu-krisis-ekonomi-global

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke