Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Penampakan Erupsi Gunung Cumbre Vieja Spanyol, Lava Capai Samudera Atlantik

Kompas.com - 02/10/2021, 16:30 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Gunung berapi Cumbre Vieja di La Palma Kepulauan Canary Spanyol yang meletus tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti, setelah hampir dua minggu ini.

Melansir BBC, Jumat (1/10/2021), aliran lava telah melewati desa El Paraiso dan Todoque, di Spanyol. Kini erupsi Gunung berapi Cumbre Vieja memasuki babak baru.

Pada 28 September malam hari, bahkan lava telah mencapai Samudera Atlantik di pantai barat, meningkatkan kekhawatiran akan ledakan dan pelepasan gas beracun.

Awan uap putih naik saat arus merah-panas mencapai 1.000 derajat Celcius, kemudian melakukan kontak dengan air di daerah Playa Nueva.

Baca juga: Viral, Twit Air Teluk Jakarta Tercemar Parasetamol, Ini Kata Pemprov DKI dan Dugaan Asalnya

Lava mencapai samudera

Gunung Cumbre Vieja meletus di El Paso, memuntahkan lahar, asap, abu, dan terlihat dari Los Llanos de Aridane di Pulau La Palma, Spanyol, pada 19 September 2021.AFP PHOTO/DESIREE MARTIN Gunung Cumbre Vieja meletus di El Paso, memuntahkan lahar, asap, abu, dan terlihat dari Los Llanos de Aridane di Pulau La Palma, Spanyol, pada 19 September 2021.
Mengutip El Pais, 29 September 2021, batu cair jatuh dari tebing setinggi sekitar 100 meter kemudian bertemu dengan air laut dan menciptakan gumpalan asap hitam yang melayang ke darat karena angin bertiup di malam hari dari laut menuju pulau.

Kedalaman air di daerah itu sedikit, yang berarti bahwa platform baru kemungkinan akan dibuat relatif cepat.

Sekelompok ahli geosains kelautan dari Institut Oseanografi Spanyol yang memantau kemajuan lava secara real time menjelaskan pada malam itu bahwa "deposit dramatis berukuran lebih dari 50 meter" telah dibuat dalam waktu kurang dari 45 menit, dan masih terus tumbuh.

Tepat sebelum pukul 10 malam pada tanggal 28 September, Institut Vulkanologi Canaries (Involcan) mengumumkan bahwa lidah lava telah melintasi jalan pantai yang terletak di sebelah Montana de Todoque, yang berada 320 meter di atas permukaan laut, di kotamadya Tazacorte.

Jarak yang memisahkan pantai dari jalan raya sekitar satu kilometer. Ini adalah hambatan besar terakhir yang dihadapi aliran lava sebelum mencapai Samudra Atlantik.

Ketika lava melewati jalan ini, membuat lingkungan Tazacorte di Puerto Naos, El Remo dan La Bombilla terputus.

Setelah melewati Montana de Todoque, lahar semakin cepat, mengingat medan yang tandus. Dalam perjalanannya, lahar melahap sejumlah perkebunan pisang, yang tumbuh subur di tanah subur di daerah tersebut.

Saat itu pulau La Palma mencatat total 29 gempa bumi di berbagai daerah, dari Villa de Mazo dan Fuencaliente, hingga El Paso, dengan intensitas antara 2 dan 3,3 poin pada skala Richter.

Baca juga: Jadwal dan Link Live Streaming Pembukaan PON XX Papua

6.000 orang dievakuasi

Mengutip BBC, letusan gunung berapi Cumbre Vieja terjadi sejak 19 September 2021. Lava mengalir menuruni gunung dan melalui desa-desa setelah retakan terbuka di gunung tersebut. Gunung itu memuntahkan lava serta menerbangkan abu ke udara.

Batu cair merah membara menghancurkan segala sesuatu yang dilaluinya, mulai dari desa-desa kosong, sekolah, dan ratusan rumah, sebelum mencapai laut 10 hari kemudian.

Lebih dari 6.000 orang telah dievakuasi, termasuk 400 turis yang dibawa ke pulau tetangga Tenerife.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com