Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Penampakan Erupsi Gunung Cumbre Vieja Spanyol, Lava Capai Samudera Atlantik

KOMPAS.com - Gunung berapi Cumbre Vieja di La Palma Kepulauan Canary Spanyol yang meletus tidak menunjukkan tanda-tanda akan berhenti, setelah hampir dua minggu ini.

Melansir BBC, Jumat (1/10/2021), aliran lava telah melewati desa El Paraiso dan Todoque, di Spanyol. Kini erupsi Gunung berapi Cumbre Vieja memasuki babak baru.

Pada 28 September malam hari, bahkan lava telah mencapai Samudera Atlantik di pantai barat, meningkatkan kekhawatiran akan ledakan dan pelepasan gas beracun.

Awan uap putih naik saat arus merah-panas mencapai 1.000 derajat Celcius, kemudian melakukan kontak dengan air di daerah Playa Nueva.

Kedalaman air di daerah itu sedikit, yang berarti bahwa platform baru kemungkinan akan dibuat relatif cepat.

Sekelompok ahli geosains kelautan dari Institut Oseanografi Spanyol yang memantau kemajuan lava secara real time menjelaskan pada malam itu bahwa "deposit dramatis berukuran lebih dari 50 meter" telah dibuat dalam waktu kurang dari 45 menit, dan masih terus tumbuh.

Tepat sebelum pukul 10 malam pada tanggal 28 September, Institut Vulkanologi Canaries (Involcan) mengumumkan bahwa lidah lava telah melintasi jalan pantai yang terletak di sebelah Montana de Todoque, yang berada 320 meter di atas permukaan laut, di kotamadya Tazacorte.

Jarak yang memisahkan pantai dari jalan raya sekitar satu kilometer. Ini adalah hambatan besar terakhir yang dihadapi aliran lava sebelum mencapai Samudra Atlantik.

Ketika lava melewati jalan ini, membuat lingkungan Tazacorte di Puerto Naos, El Remo dan La Bombilla terputus.

Setelah melewati Montana de Todoque, lahar semakin cepat, mengingat medan yang tandus. Dalam perjalanannya, lahar melahap sejumlah perkebunan pisang, yang tumbuh subur di tanah subur di daerah tersebut.

Saat itu pulau La Palma mencatat total 29 gempa bumi di berbagai daerah, dari Villa de Mazo dan Fuencaliente, hingga El Paso, dengan intensitas antara 2 dan 3,3 poin pada skala Richter.

6.000 orang dievakuasi

Mengutip BBC, letusan gunung berapi Cumbre Vieja terjadi sejak 19 September 2021. Lava mengalir menuruni gunung dan melalui desa-desa setelah retakan terbuka di gunung tersebut. Gunung itu memuntahkan lava serta menerbangkan abu ke udara.

Batu cair merah membara menghancurkan segala sesuatu yang dilaluinya, mulai dari desa-desa kosong, sekolah, dan ratusan rumah, sebelum mencapai laut 10 hari kemudian.

Lebih dari 6.000 orang telah dievakuasi, termasuk 400 turis yang dibawa ke pulau tetangga Tenerife.

La Palma, salah satu yang paling barat dan terkecil dari Kepulauan Canary. Pulau itu tidak terkenal sebagai tempat wisata seperti beberapa tetangganya.

Batuan cair berubah menjadi hitam saat terkena udara telah menelan komunitas, tapi menyisakan beberapa bangunan. Ada satu rumah yang dijuluki "rumah ajaib" telah lolos dari aliran lahar ini.

Para petani berlomba menyelamatkan tanaman pisang, alpukat, dan anggur sebelum lahar mencapai perkebunan yang kaya dengan tanah vulkanik dan subur.

Presiden Kepulauan Canary, Angel Víctor Torres, mengatakan aliran lava telah menghancurkan lanskap dan memperkirakan biaya kerusakan melebihi 400 juta Euro (Rp 6,6 triliun).

Layanan pengamatan bumi Copernicus Uni Eropa memperkirakan lava telah membakar lebih dari 268 hektar tanah dan menghancurkan 656 rumah.

Aliran lava telah mencapai lebih dari 600 meter lebarnya di beberapa tempat. Itu telah melintasi jalan utama pantai, membagi masyarakat di kedua sisi dan membakar melalui rumah kaca perkebunan dan pupuk, mengeluarkan asap beracun.

Lava yang telah mencapai laut kini telah menciptakan "pulau rendah" dengan lebar lebih dari setengah kilometer, menurut Consejo Superior de Investigaciones Cientificas (CSIC) Spanyol.

Pihak berwenang telah menetapkan zona eksklusi di sekitar aliran, termasuk di laut, untuk menjauhkan orang dari potensi bahaya.

Letusan bisa berlangsung 24-84 hari

Institut Gunung Berapi Kepulauan Canary telah memperkirakan letusan bisa berlangsung antara 24 dan 84 hari.

Data dari National Geographic Institute Spanyol menunjukkan bagaimana serangkaian getaran kecil mulai terjadi pada 11 September di bawah pegunungan yang dikenal sebagai Cumbre Vieja.

Hal itu membuat para ilmuwan percaya mungkin ada magma yang mendorong di bawah permukaan bumi.

Aktivitas seismik ini berangsur-angsur naik ke permukaan dan, dalam dua hari sebelum letusan, getaran hanya terasa 100 meter di bawah tanah.

Meski aktivitas gunung berapi mereda akhir pekan lalu, namun gunung berapi tersebut kembali aktif.

Pemerintah Spanyol telah menyatakan La Palma sebagai zona bencana dan telah menjanjikan dukungan keuangan untuk semua yang terkena dampak.

Letusan terakhir pulau itu pada tahun 1971 berlangsung selama lebih dari tiga minggu.

https://www.kompas.com/tren/read/2021/10/02/163000265/penampakan-erupsi-gunung-cumbre-vieja-spanyol-lava-capai-samudera-atlantik

Terkini Lainnya

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Pertamina Memastikan, Daftar Beli Elpiji 3 Kg Pakai KTP Tak Lagi Dibatasi hingga 31 Mei 2024

Tren
Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Benarkah Makan Cepat Tingkatkan Risiko Obesitas dan Diabetes?

Tren
BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

BMKG: Daftar Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 24-25 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Natrium, Pantangan Penderita Hipertensi | Sosok Pegi Pelaku Pembunuhan Vina

Tren
8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

8 Golden Rules JKT48 yang Harus Dipatuhi, Melanggar Bisa Dikeluarkan

Tren
Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Saat Prabowo Ubah Nama Program Makan Siang Gratis Jadi Makan Bergizi Gratis untuk Anak-anak

Tren
Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Microsleep Diduga Pemicu Kecelakaan Bus SMP PGRI 1 Wonosari, Apa Itu?

Tren
Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Ilmuwan Temukan Kemungkinan Asal-usul Medan Magnet Matahari, Berbeda dari Perkiraan

Tren
5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

5 Fakta Penangkapan Pegi Pembunuh Vina: Ganti Nama, Pindah Tempat, dan Jadi Kuli

Tren
Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Detik-detik Panggung Kampanye Capres di Meksiko Dihantam Angin, Korban Capai 9 Orang

Tren
Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Daftar Libur Nasional dan Cuti Bersama Juni 2024, Ada 3 Tanggal Merah

Tren
146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

146 Negara yang Mengakui Palestina sebagai Negara

Tren
Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Kasus Kanker Penis Naik di Dunia, Kenali Penyebab dan Gejalanya

Tren
2 DPO Pembunuh Vina Belum Tertangkap, Berikut Ciri-cirinya

2 DPO Pembunuh Vina Belum Tertangkap, Berikut Ciri-cirinya

Tren
Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui Pemiliknya

Cara Melihat Status WhatsApp Tanpa Diketahui Pemiliknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke