Jawaban ayah saya menyadarkan bahwa masalah keadilan tidak sesederhana seperti yang saya tuntut. Ayah saya mengakui tidak adil dalam hal lebih memperhatikan adik saya ketimbang saya akibat ayah saya yakin bahwa adik saya memang jauh lebih membutuhkan perhatian ketimbang saya yang dianggap oleh ayah saya lebih mandiri ketimbang adik saya.
Ketidakadilan juga nyata tampak pada sistem ketenagakerjaan Indonesia yang memberikan fasilitas cuti menstruasi dan cuti hamil kepada para pekerja perempuan sementara tidak ada cuti menghamili bagi para pekerja lelaki.
Ketidakadilan terhadap kaum lelaki adalah tatakrama pada saat gawat-darurat seperti kapal tenggelam atau kebakaran gedung yang harus diselamatkan terlebih dahulu oleh kaum lelaki adalah kaum perempuan dan anak-anak sementara kaum lelaki harus menunggu giliran terakhir untuk menyelamatkan diri sendiri masing-masing
Bagi yang mengharapkan akan memperoleh jawaban tegas, tepat dan benar mengenai keadilan di dalam naskah sederhana ini terpaksa harus siap kecewa.
Mustahil saya mampu menjawab pertanyaan yang belum terkunjung terjawab secara tegas tepat benar sejak masa sebelum masehi sampai ke masa kini pada saat Anda membaca naskah ini.
Hukum bukan tujuan namun alat manusia untuk menghadirkan keadilan yang menurut Amartya Sen penerima anugrah Nobel yang mengutamakan keadilan sosial demi kesejahteraan rakyat.
Pada hakikatnya Amartya Sen meyakini bahwa seharusnya keadilan bukan hanya hadir di wilayah hukum namun juga ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, gender, usia, kesejahteraan, sains, teknologi, agama, ekosistem, maka praktis segenap aspek kebudayaan dalam makna seluas-luasnya.
Keadilan bukan benda namun gagasan untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan di planet bumi bahkan di alam semesta.
Menurut pendapat subyektif saya pribadi yang tentu saja dangkal dan sempit, sukma makna keadilan tersirat di dalam cita-cita terluhur bangsa Indonesia yaitu masyarakat adil dan makmur yang hidup bersama di sebuah negara gemah ripah lipah loh jinawi, tata tenteram kerta rahardja.
Bukan tanpa makna bahwa Pancasila berawal dengan sila Ketuhanan yang Maha Esa dan berakhir pada sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Indonesia yang layak ditafsirkan sebagai sasaran cita-cita utama perjuangan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia.
Merdeka!
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.