Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jangan Sedih, Mayoritas Orang Memang Kesulitan Turunkan Berat Badan

Kompas.com - 20/08/2021, 22:18 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

Banyak juga yang menemukan, bahwa penurunan berat badan yang berkelanjutan sulit dicapai, bahkan untuk orang yang mencoba menurunkan berat badan dan berhasil melakukannya untuk sementara waktu - di luar intervensi seperti operasi bariatrik.

Para penulis mengatakan, studi mereka adalah studi pertama dan terbesar dari jenisnya untuk melihat bagaimana indeks masa tubuh dapat berubah dari waktu ke waktu, pada populasi umum dan bagaimana tren ini dapat memengaruhi kesehatan jantung dan umur panjang seseorang.

Hasil penelitian menunjukkan, dibandingkan dengan orang yang kelebihan berat badan, orang yang sangat gemuk dengan indeks massa tubuh di atas 40, memiliki risiko gagal jantung tiga kali lipat lebih tinggi.

Serta kematian dini karena penyakit kardiovaskular atau semua penyebab secara umum. Ini setelah memperhitungkan faktor risiko lain yang mungkin mereka miliki pada awal penelitian.

Indeks massa tubuh bukan segala-galanya

Penulis mencatat, bahwa indeks massa tubuh tidak selalu menjadi patokan ukuran yang bagus untuk kesehatan seseorang, baik di masa kini dan di masa depan.

Alasannya adalah perbedaan populasi yang menjadi tolak ukur mungkin memiliki risiko yang sama untuk kondisi seperti diabetes tipe 2 dengan indeks massa tubuh yang lebih rendah daripada yang lain.

Sementara itu pada tingkat individu, indeks massa tubuh akan tetap mengkategorikan seseorang dengan banyak otot tubuh sebagai kelebihan berat badan atau obesitas. Padahal, ia dalam keadaan sehat.

Baca juga: Kebanyakan Orang Kesulitan Menurunkan Berat Badan dalam Jangka Panjang

Faktor penyebab berat badan susah turun

Kesulitan yang dihadapi seseorang untuk menurunkan berat badan bisa jadi disebabkan oleh beberapa faktor yang tidak disadari.

Dilansir dari Healthline, berikut adalah 7 alasan berat badan susah turun.

1. Tidak mencatat apa yang dimakan

Saat berusaha menurunkan berat badan, perlu kesadaran penuh akan setiap jenis makanan dan seberapa banyak makanan tersebut dikonsumsi. Studi menunjukkan bahwa melacak asupan makanan secara konsisten dapat membantu menurunkan berat badan.

2. Kurang minum air putih

Minum air putih dapat membantu penurunan berat badan. Sebuah studi yang dilaksanakan selama 12 minggu menemukan, orang yang minum setengah liter air setiap 30 menit sebelum makan dapat kehilangan berat badan secara signifikan.

3. Makan terlalu banyak kalori

Banyak orang yang gagal menurunkan berat badan karena mengonsumsi terlalu banyak kalori. Penelitian secara konsisten menunjukkan bahwa orang cenderung meremehkan asupan kalori dalam jumlah yang signifikan.

 

4. Kurang konsumsi protein

Protein adalah nutrisi penting untuk menurunkan berat badan karena nutrisi ini dapat mengurangi keinginan untuk ngemil.

Studi menunjukkan bahwa orang yang sarapan protein tinggi lebih sedikit ngemil sepanjang hari. Asupan protein yang tinggi juga membantu mencegah perlambatan metabolisme yang merupakan efek samping dari penurunan berat badan.

Baca juga: 7 Alasan Berat Badan Susah Turun, Salah Satunya Tidak Cukup Protein

5. Suka mengonsumsi minuman manis

Minuman manis seperti soda secara signifikan menaikkan berat badan, termasuk vitamin water yang juga kaya akan gula.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Misteri Mayat Dalam Toren di Tangsel, Warga Mengaku Dengar Keributan

Tren
China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

China Blokir “Influencer” yang Hobi Pamer Harta, Tekan Materialisme di Kalangan Remaja

Tren
Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Poin-poin Draft Revisi UU Polri yang Disorot, Tambah Masa Jabatan dan Wewenang

Tren
Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Simulasi Hitungan Gaji Rp 2,5 Juta setelah Dipotong Iuran Wajib Termasuk Tapera

Tren
Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Nilai Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024 di Atas Standar Belum Tentu Lolos, Apa Pertimbangan Lainnya?

Tren
Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Mulai 1 Juni, Dana Pembatalan Tiket KA Dikembalikan Maksimal 7 Hari

Tren
Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Resmi, Tarik Tunai BCA Lewat EDC di Retail Akan Dikenakan Biaya Rp 4.000

Tren
Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Orang Terkaya Asia Kembali Gelar Pesta Prewedding Anaknya, Kini di Atas Kapal Pesiar Mewah

Tren
Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Ngaku Khilaf Terima Uang Rp 40 M dari Proyek BTS 4G, Achsanul Qosasi: Baru Kali Ini

Tren
Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Poin-poin Revisi UU TNI yang Tuai Sorotan

Tren
Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tak Lagi Menjadi Sebuah Planet, Berikut 6 Fakta Menarik tentang Pluto

Tren
Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Daftar 146 Negara yang Mengakui Palestina dari Masa ke Masa

Tren
Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Apa Itu Tapera, Manfaat, Besaran Potongan, dan Bisakah Dicairkan?

Tren
Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Cara Memadankan NIK dan NPWP, Terakhir Juni 2024

Tren
Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Rekan Kerja Sebut Penangkapan Pegi Salah Sasaran, Ini Alasannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com