Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kasus Covid-19 Melonjak, China Tutup Sejumlah Kota dan Lakukan Tes Besar-besaran

Kompas.com - 05/08/2021, 11:40 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Varian Covid-19 Delta telah menjadi ancaman serius bagi dunia, karena kemampuan penularannya yang begitu cepat.

Sejumlah negara bahkan melaporkan lonjakan kasus Covid-19 setelah ditemukannya varian Delta, tidak terkecuali China.

China saat ini berada dalam kewaspadaan tinggi dengan laporan 71 kasus baru pada Rabu (4/8/2021).

Mengutip AP, lebih dari setengah kasus baru itu dilaporkan di Provinsi Jiangsu, China.

Di Wuhan, pengujian massal menunjukkan beberapa kasus disebut memiliki tingkat kemiripan tinggi dengan kasus di Jiangsu.

Kasus-kasus tersebut telah diidentifikasi sebagai varian delta yang sangat menular.

Baca juga: Update Corona 5 Agustus: Klaster Olimpiade Tokyo 2020 hingga Pembatasan di China

Sementara itu, titik panas Covid-19 lainnya muncul di Kota Zhangjiajie, Provinsi Hunan.

Kota tersebut memerintahkan komunitas perumahan ditutup pada Minggu (1/8/2021) untuk mencegah warga meninggalkan rumah.

Dalam perintah berikutnya, Selasa (3/8/2021), para pejabat menyebutkan, tidak ada seorang pun, baik turis maupun penduduk yang dapat meninggalkan kota.

Kota Zhangjiajie diketahui mencatat 19 kasus sejak pekan lalu, tiga di antaranya merupakan orang tanpa gejala (OTG).

Namun, kasus individu yang terkait dengan wabah Zhangjiajie telah menyebar ke setidaknya lima provinsi, menurut surat kabar milik pemerintah Shanghai, the Paper.

A worker receives a nucleic acid test for the Covid-19 coronavirus at the dining hall of a car parts factory in Wuhan, in China's central Hubei province on August 4, 2021. (Photo by STR / AFP) / China OUTAFP/STR A worker receives a nucleic acid test for the Covid-19 coronavirus at the dining hall of a car parts factory in Wuhan, in China's central Hubei province on August 4, 2021. (Photo by STR / AFP) / China OUT
Di Kota Zhuzhou, dekat Zhangjiajie, lebih dari 1,2 juta penduduk pada Senin (2/8/2021) berada dalam penguncian ketat selama tiga hari.

Seiring dengan itu, pemerintah setempat melakukan pengujian besar-besaran dan vaksinasi di seluruh kota.

"Situasinya masih suram dan rumit," kata pemerintah Zhuzhou, dilansir dari AFP.

Selain itu, lebih dari 1,3 juta penduduka Kota Yangzhou, Jiangsu juga berada dalam penguncian.

Hanya satu orang di setiap rumah tangga yang diizinkan ke luar rumah setiap harinya untuk berbelanja kebutuhan.

Lonjakan kasus baru di China ini diketahui berkaitan dengan klaster Nanjing

Sembilan petugas kebersihan di bandara internasional daerah itu dinyatakan positif Covid-19 pada 20 Juli 2021.

Kini, setidaknya sudah ada 17 provinsi yang melaporkan kasus baru terkait dengan klaster Nanjing.

Pada Rabu (4/8/2021), Komite Disiplin Partai Komunis mengeluarkan daftar pejabat lokal yang gagal mencegah pandemi dan akan menerima hukuman.

China sebelumnya membanggakan keberhasilannya dalam menurunkan kasus domestik menjadi hampir nol kasus.

Namun, lonjakan baru ini mengancam keberhasilan itu dengan lebih dari 400 kasus domestik dilaporkan sejak pertengahan Juli.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Mengenal Virus Corona Varian Kappa

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Jaringan Sempat Eror Disebut Bikin Layanan Terhambat, BPJS Kesehatan: Tetap Bisa Dilayani

Tren
Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Seekor Kucing Mati Setelah Diberi Obat Scabies Semprot, Ini Kronologi dan Penjelasan Dokter Hewan

Tren
Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini 'Tersapu' oleh Alam

Riwayat Kafe Xakapa di Lembah Anai, Tak Berizin dan Salahi Aturan, Kini "Tersapu" oleh Alam

Tren
Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Video Viral Detik-detik Petugas Damkar Tertabrak hingga Kolong Mobil

Tren
Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Izin Paytren Aset Manajemen Dicabut OJK, Ini Alasannya

Tren
Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Kelas BPJS Kesehatan Dihapus, Kemenkes Sebut KRIS Sudah Bisa Diterapkan

Tren
Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Paus Fransiskus Umumkan 2025 sebagai Tahun Yubileum, Apa Itu?

Tren
Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com