Terkait hal itu Tonang juga menjelaskan Swab antigen juga tetap masih relevan.
“Pemeriksaan mengggunakan PCR atau antigen masih dapat mendeteksi virus yang bermutasi sampai hari ini,” katanya lagi.
Pasalnya pada test antigen biasanya yang paling banyak bekerja untuk mendeteksi target M, sehingga masih bisa digunakan untuk mendeteksi karena bagian yang paling banyak bermutasi adalah S.
“Dengan pemeriksaan yang benar menggunakan standar yang benar maka tes PCR dan antigen kita masih mampu mendeteksi virus yang bermutasi,” ungkapnya.
Baca juga: Gejala Virus Corona Varian Delta yang Mendominasi Lonjakan Kasus Covid-19 di Indonesia...
Senada dengan Tonang, epidemilog dari Griffith University Australia Dicky Budiman juga menegaskan penggunaan Swab test antigen maupun PCR test masih relevan.
Pihaknya juga mengatakan, dua-duanya semakin penting untuk kondisi saat ini. Terlebih, saat ini pemerintah telah menerapkan PPKM Mikro.
“Karena apa, karena kita jadi bisa lebih banyak menemukan kasus infeksi. Itu yang penting,” katanya saat dihubungi terpisah.
“Ini salah satu yang harus diperkuat (swab test antigen dan PCR) agar menemukan kasus terinfeksi sebanyak mungkin, sehingga kita bisa menerapkan mereka dalam karantina yang efektif,” imbuhnya.
Baca juga: Ragam Gejala Covid-19, Apa Saja yang Perlu Diwaspadai?