Pihaknya menerangkan saat melakukan PCR, maka yang dilakukan adalah mendeteksi berbagai target bagian virus.
Ibaratnya seperti memeriksa burung, maka yang diperiksa tidak hanya paruhnya, namun juga kepala, sayap ekor, dan sebagainya.
Adapun dalam pendeteksian virus SAR-CoV-2, maka yang digunakan adalah memeriksa dua bagian target.
Baca juga: Pemerintah Gratiskan Vaksin Covid-19, Mengapa Diberikan Lewat Suntikan?
Saat terjadi mutasi, maka umumnya bagian yang bermutasi adalah target S.
Namun meski demikian, alat masih tetap relevan karena masih ada bagian lain seperti M, N, E, RDRT dan beberapa lainnya yang masih bisa diperiksa sehingga virus yang bermutasi masih bisa terdeteksi.
“Nah itulah kenapa kita memeriksa memilih menghindari S dan memilih minimal 2 bagian. Dengan cara inilah kita tetap bisa menggunakan PCR untuk mendeteksi adanya varian virus ini,” katanya lagi.
Baca juga: Terbaru, Daftar 29 Daerah Berstatus Zona Merah Covid-19 di Indonesia