Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Alissa Wahid Sebut Alur Penjemputan Bandara YIA Bikin Bingung, Ini Kata Pihak Bandara

Kompas.com - 24/05/2021, 12:28 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Alur penjemputan di Bandara Yogyakarta International Airport (YIA), Kulonprogo dikritik karena dinilai membingungkan dan tidak efisien. 

Keluhan mengenai proses penjemputan di Bandara YIA itu salah satunya diungkapkan Putri Gus Dur Alissa Wahid.

Dia menilai, alur penjemputan YIA tidak efisien karena setelah dari pintu keluar, penumpang harus berputar-putar terlebih dahulu. Baru kemudian menyeberang sejauh sekitar 500 meter, dan saat di titik jemput ternyata tidak bisa langsung naik kendaraan. 

Bahkan, dia juga membandingkan Bandara YIA dengan Bandara Ngurah Rai, Denpasar; Bandara Ahmad Yani, Semarang; Bandara Sultan Hasanuddin, Makassar; dan Bandara Soekarno–Hatta. 

"Bandara Yogya lebih parah. Paling parah so far. Balikpapan & Medan paling lumayan," tulis dia. 

Ia mengunggah pengalamannya itu melalui akun Twitternya @AlissaWahid pada 19 mei 2021, pukul 11.02 WIB. 

Baca juga: Malaysia Temukan Virus Corona Baru, Menular dari Anjing ke Manusia

Unggahan tersebut mendapat respon sejumlah warganet yang rata-rata mengeluhkan kondisi serupa. 

"Akhirnya ada yang buka suara.. saya sebel kalau njemput di bandara NYIA," ungkap akun bernama Setia Panji. 

"Betul mbak, muter2 gak karuan...sy yg asli jogja jg seneb...susah janjian sm penjemput, arrival pointnya ...hadeuhhhh masak mesti jln jauh ke parkiran (pdhl nglewati arrival point)," balas Nashirudin. 

"Semoga ada pembenahan, mobil pribadi yg jmput d beri akses yg mudah dan tdk perlu diarahkan naik suttle darmi atau taksi anggota di bandara toh rejeki sdh ada yg ngatur," ujar san_Jaya78. 

"Aku pernah dimarahin pengemudi yang jemput karena sama-sama bingung mencari titik jemput, hahaha...," tulis Wicaksono. 

Baca juga: Jamur Hitam Merebak di India, Ini yang Harus Diwaspadai Menurut Epidemiolog

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com