Dia juga mengatakan, penemuan baru di India menunjukkan bahwa perjalanan menuju akhir pandemi masih panjang.
Varian virus itu makin mengkhawatirkan karena makin efektif menginfeksi hingga tidak terdeteksi alat tes yang sudah berstandar "emas".
Oleh karena itu, dia mengingatkan kepada pemerintah Indonesia untuk berhati-hati.
Terutama apabila varian baru tersebut memang betul-betul bisa luput dari tes PCR.
"Ini mengkhawatirkan. Bisa menimbulkan orang tidak dikarantina ini hal yang berbahaya. Itulah sebabnya harus ada penguatan dalam pedoman, ketika ada orang yang menunjukkan gejala kemudian ada kontak, ada riwayat ke tempat ramai ya sudah karantina," tuturnya.
Baca juga: Gelombang Kedua Corona di India: Rumah Sakit dan Krematorium Kewalahan
Menurut Dicky, apabila ada yang positif tapi tidak terdeteksi alat tes Covid-19 maka kondisinya bsia berbahaya.
Karena hal itu dapat menularkan kepada yang rawan atau berisiko tinggi atau komorbid. Kemungkinan mereka untuk meninggal besar jika terinfeksi.
Lanjutnya, jika Indonesia tidak bisa memperbanyak testing, yang penting harus ada tindakan cepat untuk menemukan suspect atau orang yang diduga terinfeksi.
Suspect itu harus diisolasi atau karantina minimal 10 hari supaya memutus mata rantai
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.