Pada pertengahan April, rata-rata negara itu menangani lebih dari 100.000 kasus sehari.
Pada Minggu (18/4/2021), India mencatat lebih dari 270.000 kasus dan lebih dari 1.600 kematian, rekor baru dalam satu hari.
Baca juga: Kasus Harian Covid-19 di India Tembus 260.000 Kasus, Apa Penyebabnya?
Para ahli percaya bahwa pemerintah tampaknya telah sepenuhnya kehilangan kendali pada gelombang kedua infeksi yang akan melanda India.
Mereka juga mengaku keberatan adanya glorifikasi atas virus corona.
"Seperti yang biasa terjadi di India, arogansi resmi, hiper-nasionalisme, populisme, dan ketidakmampuan birokrasi yang berlebihan telah digabungkan untuk menciptakan krisis," kata kolumnis Bloomberg, Mihir Sharma.
Gelombang kedua India dipicu oleh orang-orang yang lengah, menghadiri pernikahan, dan pertemuan sosial.
Dengan penurunan infeksi, lebih sedikit orang yang mau divaksin, sehingga memperlambat upaya vaksinasi yang bertujuan untuk menyuntik 250 juta orang pada akhir Juli.
"Ada perasaan kemenangan. Beberapa merasa kami telah mencapai kekebalan kawanan. Semua orang ingin kembali bekerja. Narasi ini masuk ke banyak telinga yang menerima, dan beberapa suara kehati-hatian tidak diperhatikan," kata Presiden Yayasan Kesehatan Masyarakat India, P Srinath Reddy.
Baca juga: 3 Gejala Varian Baru Covid-19 Afrika Selatan dan Brasil yang Muncul di India
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.