Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Oximeter, Apa Gunanya untuk Pasien Covid-19?

Kompas.com - 29/01/2021, 15:45 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pulse oxymeter atau oximeter adalah alat untuk mengukur saturasi oksigen pada tubuh tengah dicari oleh masyarakat.

Pada masa pandemi ini, oximeter sempat menjadi perbincangan terutama ketika diketahui bahwa happy hypoxia bisa menjadi salah satu gejala penderita Covid-19.

Lalu, apa fungsi oximeter untuk penderita infeksi virus corona?

Melansir Healthline, oximeter bisa digunakan untuk mengetahui tingkat oksigen di dalam darah seseorang.

Selain itu, oximeter mampu mendeteksi seberapa efisien kadar oksigen yang dikirimkan ke bagian tubuh yang paling jauh dengan jantung, misalnya kaki dan lengan.

Nama lain dari oximeter yang diketahui sebagian orang adalah oximeter nadi.

Baca juga: 4 Fakta Seputar Happy Hypoxia yang Perlu Diketahui

Penggunaan oximeter

Cara penggunaan oximeter yakni dengan ditempelkan pada bagian tubuh, seperti jari tangan, jari kaki atau daun telinga.

Saat digunakan, alat ini sama sekali tidak menyebabkan rasa sakit pada tubuh seseorang.

Oximeter juga sering digunakan ketika ada perawatan kritis seperti ruang gawat darurat atau rumah sakit.

Hubungan antara penggunaan oximeter dan Covid-19 dapat dilihat dari dampak virus corona yang menyerang sistem pernapasan dan pasokan oksigen yang dibawa melalui aliran darah.

Sementara, oximeter merupakan alat yang dinilai mampu mendeteksi kadar oksigen dalam darah seseorang. 

Jika hasil oximeter menunjukkan kadar oksigen seseorang rendah, maka bisa menjadi kecurigaan awal untuk mencegah terjadinya happy hypoxia yang menjadi salah satu gejala Covid-19. Dengan demikian, langkah pencegahan untuk mendapatkan perawatan bisa segera dilakukan.

Sebelumnya, seperti diberitakan Kompas.com, 8 September 2020, Ahli Patologi Klinis yang juga Direktur dan Juru Bicara Satgas Covid-19 RS UNS, Surakarta, Jawa Tengah, Tonang Dwi Ardyanto, mengatakan, ada 2 cara untuk mendeteksi dini happy hypoxia.

Baca juga: Isolasi Mandiri karena Covid-19, Ini 2 Cara Deteksi Dini Happy Hypoxia

Dalah satunya, dengan secara berkala mengukur saturasi oksigen dengan menggunakan pulse oxymetri atau oximeter. Pemeriksaan ini bisa dilakukan secara mandiri dan berkala pada pagi, siang, sore, dan malam.

Ia mengingatkan, penderita sindrom happy hypoxia tidak menunjukkan gejala umum yang dialami oleh orang yang mengalami kekurangan oksigen. Sebaliknya, mereka justru tampak sehat dan baik-baik saja.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com