Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Pekan Vaksinasi Covid-19, Ini Efek Samping yang Paling Banyak Dilaporkan

Kompas.com - 29/01/2021, 07:05 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Ketua Komnas Kejadian Ikutan Pasca Imunisasi (KIPI) Prof DR Dr Hindra Irawan Satari, SpA(K), MTropPaed, mengungkapkan, ada sejumlah efek samping atau KIPI yang dilaporkan selama dua minggu berjalannya vaksinasi Covid-19.

Vaksinasi Covid-19 di Indonesia telah dimulai sejak 13 Januari 2021.

Apa saja efek samping yang dilaporkan?

Menurut Hindra, ada yang terjadi di sekitar tempat suntikan, ada juga yang terjadi di seluruh badan. Di sekitar tempat suntikan, yang dirasakan adalah nyeri.

Vaksin adalah produk biologis sehingga bisa menimbulkan reaksi alamiah seperti nyeri, kemerahan, dan pembengkakan di daerah suntikan.

Meski demikian, Hindra mengatakan, sejauh ini tidak ada yang mengalami efek samping berat.

"Enggak ada yang dirawat. Kebanyakan sembuh tanpa pengobatan," kata Hindra, saat dihubungi Kompas.com, Kamis (28/1/2021) malam.

Baca juga: Hari Ketiga Vaksinasi Covid-19, Belum Ada Laporan Efek Samping yang Mengkhawatirkan


Gatal-gatal dan mengantuk

Dia mengungkapkan, efek samping yang paling banyak terjadi adalah gatal dan mengantuk.

"Yang terbanyak, gatal-gatal dan mengantuk," kata Hindra.

Hindra mengatakan, penerima suntikan vaksin yang mengalami gatal akan diberi antihistamin. Bagi yang merasa mengantuk, tidak perlu obat.

Sementara itu, mengenai Bupati Sleman Sri Purnomo yang terinfeksi Covid-19 beberapa hari setelah suntik vaksin, Hindra mengatakan, Sri Purnomo sudah terpapar virus corona sebelum mendapatkan vaksin Covid-19.

Apa yang dialami Sri Purnomo tak termasuk dalam KIPI.

"Setelah dikaji oleh Komnas KIPI, ternyata itu bukan oleh vaksin, karena tidak mungkin menyebabkan Covid-19, virusnya inaktivasi kok jadi tidak ada materi genetiknya," ujar dia.

Hindra juga menjelaskan, KIPI tidak selalu disebabkan oleh vaksin, bisa karena hal-hal berikut:

  • Kecacatan produk
  • Kekeliruan prosedur
  • Kecemasan
  • Co-insiden

Yang terjadi pada Bupati Sleman adalah co-insiden. Setelah divaksin pertama, kekebalan tubuh belum terbentuk.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com