Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Perlu Diketahui tentang Virus Nipah

Kompas.com - 29/01/2021, 06:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Virus nipah belakangan menjadi pembahasan di tengah pandemi virus corona yang belum selesai. 

Virus nipah disebut-sebut berpotensi untuk menjadi pandemi baru.

Pandemi merupakan wabah penyakit yang terjadi pada geografis yang luas atau menyebar secara global.

Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia

 

Menurut WHO, pandemi tidak ada hubungannya dengan tingkat keparahan penyakit, jumlah korban atau infeksi, namun pada penyebaran geografisnya.

Kementerian Kesehatan (Kemenkes) sendiri telah mengimbau kepada para pihak terkait untuk mewaspadai adanya potensi penyebaran virus nipah di Indonesia.

"Indonesia harus selalu waspada terhadap potensi penularan virus nipah dari hewan ternak babi di Malaysia melalui kelelawar pemakan buah," ujar Direktur Pencegahan dan Pengendalian Penyakit Tular Vektor dan Zoonotik Kemenkes Didik Budijanto dikutip dari Antara, Rabu (27/1/2021).

Baca juga: IDI: Kematian Tenaga Medis Indonesia akibat Covid-19 Tertinggi di Asia, Tercatat 647 Meninggal

Berikut ini sejumlah hal yang perlu diketahui seputar virus nipah:

1. Asal virus nipah

Virus Nipah adalah virus yang ditemukan di kawasan Asia.

Ia ditemukan oleh pemburu virus asal Thailand, Supaporn Wacharapluesadee.

Mengutip BBC (12/1/2021), Wacharapluesadee adalah peneliti di Chulalongkorn University, Bangkok.

Ia telah mengambil ribuan sampel kelelawar dan mendeteksi banyak jenis virus.

Di antara jenis virus corona yang banyak ia temukan, ada jenis virus lain yang berhasil ia dapatkan, itu adalah virus nipah yang dapat menular kepada manusia dan belum ada vaksinnya.

Baca juga: Pandemi Virus Corona dan Penggunaan Darurat Vaksin Covid-19 Moderna di AS...

2. Belum terdeteksi di Indonesia

Sejauh ini virus nipah belum pernah dilaporkan di Indonesia.

Meskipun pada 1999 wabah virus nipah pernah merebak di Malaysia.

Virus nipah ketika itu menyebar di Semenanjung Malaysia pada ternak babi dan manusia.

Baca juga: Bagaimana Kemungkinan Flu Babi Baru G4 Menular pada Manusia?

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com