Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

IDI: Kematian Tenaga Medis Indonesia akibat Covid-19 Tertinggi di Asia, Tercatat 647 Meninggal

Kompas.com - 28/01/2021, 11:32 WIB
Mela Arnani,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona yang terjadi di Indonesia turut merenggut nyawa para petugas kesehatan.

Sejak kasus pertama Covid-19 secara resmi diumumkan di Tanah Air pada Maret tahun lalu, sejauh ini terdapat 647 petugas medis dan kesehatan yang wafat akibat terinfeksi Covid-19.

Data tersebut berdasarkan rangkuman Tim Mitigasi IDI dari Persatuan Dokter Gigi Indonesia (PDGI), Persatuan Perawat Nasional Indonesia (PPNI), Ikatan Bidan Indonesia (IBI), Persatuan Ahli Teknologi Laboratorium Medik Indonesia (PATELKI), dan Ikatan Apoteker Indonesia (IAI).

Baca juga: Simak 3 Gejala Baru Covid-19, dari Anosmia hingga Parosmia

Petugas medis dan kesehatan yang meninggal dunia terdiri dari 289 dokter (16 guru besar) dan 27 dokter gigi (3 guru besar), 221 perawat, 84 bidan, 11 apoteker, 15 tenaga laboratorium medik.

Sementara dokter yang wafat terdiri dari 161 dokter umum (4 guru besar), 123 dokter spesialis (12 guru besar), dan 5 residen yang berasal dari 26 IDI Wilayah (provinsi) dan 116 IDI Cabang (Kota/Kabupaten).

Baca juga: Pasien BPJS Disebutkan Diminta Bayar Obat Rp 229 Juta, Bagaimana Aturan Kemenkes?

Berikut rincian data berdasarkan provinsi:

  • Jawa Timur: 56 dokter, 6 dokter gigi, 89 perawat, 4 tenaga laboratorium medik, dan 33 bidan
  • DKI Jakarta: 43 dokter, 10 dokter gigi, 25 perawat, 2 apoteker, 3 tenaga laboratorium medik, dan 7 bidan
  • Jawa Tengah: 41 dokter, 2 dokter gigi, 27 perawat, 3 tenaga laboratorium medik, dan 2 bidan
  • Jawa Barat: 33 dokter, 4 dokter gigi, 27 perawat, 6 apoteker, 1 tenaga laboratorium medik, dan 13 bidan
  • Sumatera Utara: 26 dokter, 1 dokter gigi, 3 perawat, dan 9 bidan
  • Sulawesi Selatan: 18 dokter, 7 perawat, dan 4 bidan
  • Banten: 12 dokter, 2 perawat, dan 4 bidan
  • Bali: 6 dokter, 1 perawat, dan 1 tenaga laboratorium medik
  • DI Aceh: 6 dokter, 2 perawat, 1 tenaga laboratorium medik, dan 1 bidan
  • Kalimantan Timur: 6 dokter dan 4 perawat
  • DI Yogyakarta: 6 dokter, 2 perawat, dan 3 bidan
  • Riau: 6 dokter, 2 perawat, dan 1 bidan
  • Kalimantan Selatan: 5 dokter, 1 dokter gigi, dan 6 perawat,
  • Sulawesi Utara: 5 dokter, 1 perawat, dan 1 bidan
  • Sumatera Selatan: 4 dokter, 1 dokter gigi, dan 5 perawat
  • Kepulauan Riau: 3 dokter dan 2 perawat
  • Nusa Tenggara Barat: 2 dokter, 1 perawat, 1 tenaga laboratorium medik, dan 1 bidan
  • Bengkulu: 2 dokter dan 2 bidan
  • Sumatera Barat: 1 dokter, 1 dokter gigi, dan 2 perawat
  • Kalimantan Tengah: 1 dokter, 2 perawat, 1 apoteker, dan 2 bidan
  • Lampung: 1 dokter dan 2 perawat
  • Maluku Utara: 1 dokter dan 1 perawat
  • Sulawesi Tenggara: 1 dokter, 2 dokter gigi, dan 1 perawat
  • Sulawesi Tengah: 1 dokter dan 1 perawat
  • Papua Barat: 1 dokter
  • Bangka Belitung: 1 dokter
  • Papua: 2 perawat, 1 bidan
  • Nusa Tenggara Timur: 1 perawat
  • Kalimantan Barat: 1 perawat, 1 apoteker, dan 1 tenaga laboratorium medik
  • Jambi: 1 apoteker
  • DPLN (Daerah Penugasan Luar Negeri) Kuwait: 2 perawat

Serta, terdapat 1 dokter yang masih dalam konfirmasi verifikasi.

Baca juga: [HOAKS] Dokter di Palembang Meninggal Dunia gara-gara Vaksin Covid-19

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Manfaat Buah dan Sayur Berdasar Warnanya, Merah Bisa Cegah Kolesterol Tinggi

Tren
16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

16 Negara yang Lolos Berlaga di Sepak Bola Olimpiade Paris 2024, Termasuk Guinea

Tren
Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Duduk Perkara Rektor Unri Polisikan Mahasiswa yang Protes UKT, Berakhir Cabut Laporan

Tren
Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Jarang Diketahui, Ini 9 Manfaat Jalan Kaki Tanpa Alas Kaki di Pagi Hari

Tren
Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Muncul Fenomena ASI Bubuk, IDAI Buka Suara

Tren
Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Ramai soal ASI Bubuk, Amankah Dikonsumsi Bayi?

Tren
Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang 10-11 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

[POPULER TREN] Pertandingan Indonesia Vs Guinea | Wacana Pembongkaran Separator Ring Road Yogyakarta

Tren
Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com