Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Perlu Diketahui tentang Virus Nipah

Kompas.com - 29/01/2021, 06:30 WIB
Nur Rohmi Aida,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Didik mengatakan, Indonesia harus selalu waspada penyebaran virus dari babi di Malaysia melalui kelelawar pemakan buah.

Hal ini karena dari sejumlah penelitian kelelawar buah bergerak teratur dari Semenanjung Malaysia ke Pulau Sumatera khususnya Sumatera Utara yang berdekatan dengan negeri Jiran tersebut.

Baca juga: Indonesia sudah Datangkan Vaksin Sinovac, Bagaimana dengan Malaysia?

"Sehingga ada kemungkinan penyebaran virus nipah melalui kelelawar atau melalui perdagangan babi yang ilegal dari Malaysia ke Indonesia, " kata Didik.

Ia mengatakan pemerintah telah melakukan pengetatan ekspor dan impor komoditas babi dan produk antara Indonesia dan Malaysia.

"Menurut Kedutaan Besar Indonesia di Malaysia, pemerintah Indonesia hanya menerima kiriman yang disertai dengan sertifikat kesehatan dan dikeluarkan oleh Departemen Layanan Hewan Malaysia untuk menyatakan bahwa babi yang diekspor sehat," kata dia.

Baca juga: Mengenal Demam Babi Afrika dan Hog Cholera di Sumut

3. Belum ada vaksin

Mengutip Kompas.com (26/1/2021) virus nipah dimasukkan WHO dalam daftar panjang patogen yang dapat menyebabkan darurat kesehatan masyarakat.

Virus nipah adalah salah satu virus yang belum ada vaksinnya.

Ada sejumlah alasan yang membuat virus nipah begitu mengancam yakni:

  • Periode inkubasi yang lama dilaporkan setiap kasus perlu waktu hingga 45 hari, sehingga ada kesempatan bagi inang yang terinfeksi, tidak menyadari bahwa mereka sakit sehingga bisa menyebarkan.
  • Dapat menginfeksi banyak jenis hewan yang makin menambah kemungkinan penyebarannya.
  • Dapat menular baik langsung maupun konsumsi makanan yang terkontaminasi.

Baca juga: Waspada Penyebarannya, Ini yang Perlu Diketahui soal Demam Babi Afrika

4. Gejala virus nipah

Virus nipah berasal dari inang kelelawar buah.

Virus ini disingkat dengan nama NiV dan dapat menyebabkan kematian di antara 40-75 persen orang yang terinfeksi

Sejumlah gejala mereka yang terinfeksi yakni infeksi saluran pernapasan akut, kejang, ensefalitis fatal hingga koma dalam waktu 24-48 jam.

Adapun gejala umumnya adalah demam, sakit kepala, nyeri otot, muntah dan sakit tenggorokan.

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Virus Nipah, Gejala, Cara Penularan dan Pencegahannya

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com