Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
KOMPAS.com – Di media sosial, beredar sebuah foto yang mencuplik pemberitaan media cetak, diikuti dengan narasi bahwa vaksin Sinovac membawa efek samping untuk pria, yaitu memperbesar alat kelamin.
Ada yang tak sesuai konteks antara narasi yang dituliskan pengunggah dengan narasi berita yang dicupliknya.
Berdasarkan konfirmasi Kompas.com kepada pihak Biofarma, yang menangani vaksin Covid-19 di Indonesia, informasi itu hoaks.
Masyarakat diminta berhati-hati menyerap informasi seputar vaksin Covid-19 yang belum dipastikan kebenarannya.
Di media sosial Facebook dan Twitter beredar informasi bahwa vaksin Sinovac berefek samping dapat memperbesar ukuran penis.
Unggahan tersebut melampirkan sebuah foto mencuplik artikel media cetak yang justru menyebut bahwa informasi vaksin Sinovac dapat memperbesar ukuran alat kelamin pria tidak benar.
Namun, narasi yang dituliskan sejumlah akun justru menyebut hal itu merupakan efek samping vaksin Sinovac.
Salah satunya diunggah oleh akun Aldi La Dumar di Facebook.
“Ternyata Vaksin Sinovac mempunyai efek Samping yang menguntungkan buat kaum Pria,” tulisnya.
"Dalam sebuah jurnal terbitan Inggris misalnya, vaksin Sinovac disebutkan memberi efek samping pembesaran alat kelamin. Lelaki yang sudah disuntik vaksin buatan China tersebut disebutkan alat vitalnya memanjang sampai 3 inchi,” demikian potongan artikel yang dicuplik dan justru mengaburkan maksud artikel yang meluruskan informasi itu.
Unggahan yang sama juga beredar di Twitter.
Kompas.com menghubungi Juru Bicara Vaksin Covid-19 dari PT Biofarma Bambang Herianto untuk mengonfirmasi informasi ini.
Bambang mengatakan, informasi yang menyebut vaksin Sinovac dapat memperbesar ukuran penis adalah informasi yang tidak benar.
“Jelas hoaks,” ujar Bambang dihubungi Kompas.com, Jumat (8/1/2021).
Ia mengimbau masyarakat untuk selalu melakukan kroscek terhadap suatu informasi untuk memastikan kebenarannya.