Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Profil Lloyd Austin, Pria Kulit Hitam Pertama yang Jadi Menhan AS

Kompas.com - 23/01/2021, 12:02 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - J Austin III atau Lloyd Austin resmi dikukuhkan oleh Senat Amerika Serikat (AS) sebagai Menteri Pertahanan (Menhan) AS pada Jumat (22/1/2021).

Lloyd Austin menjadi pria kulit hitam pertama yang menduduki jabatan sebagai Menhan AS dan berkantor di Gedung Pentagon.

Melansir New York Times, dia mengisi posisi yang krusial di bawah kabinet Presiden AS Joe Biden.

Austin mendapat suara yang telak dari Senat AS, di mana 93 anggota Senat AS memilihnya untuk duduk di kursi Menhan AS, sedangkan dua suara menolaknya.

Berikut profil Lloyd Austin...

Baca juga: Sah, Lloyd Austin Pria Kulit Hitam Pertama yang Jadi Menhan AS

Sepak terjang

Calon Menteri Pertahanan AS yang diusulkan Joe Biden, Lloyd Austin.TWITTER @LloydAustin Calon Menteri Pertahanan AS yang diusulkan Joe Biden, Lloyd Austin.

Dilansir dari The American Academy of Diplomacy, Austin mencapai puncak karier militernya sebagai Komandan ke-12 Komando Pusat AS dari 22 Maret 2013 hingga 30 Maret 2016.

Dalam kapasitas ini, ia bertanggung jawab atas strategi militer dan operasi gabungan di seluruh Timur Tengah, Asia Tengah, dan Asia Selatan.

Jenderal bintang empat itu adalah "arsitek" utama dalam operasi militer AS menggempur kelompok teroris yang menamakan diri Negara Islam Irak dan Suriah (ISIS).

Berasal dari Thomasville, Georgia, Austin adalah lulusan Akademi Militer AS di West Point, pada 1975 dengan tugas di bidang Infanteri.

Selama hampir 41 tahun dinas militer, Lloyd Austin memimpin unit di setiap eselon, dengan penempatan tugas di Jerman, Panama, Irak, Afghanistan, dan Amerika Serikat.

Selain itu, Austin juga pernah memimpin pasukan dalam pertempuran di level bintang 1-, 2-, 3-, dan 4.

Setelah penugasan pertamanya dengan Angkatan Darat AS, Austin ditugaskan ke Divisi Lintas Udara ke-82 di Fort Bragg, NC.

Baca juga: Update Corona Global: Pelantikan Joe Biden Kemungkinan Digelar Virtual


Invasi ke Irak

Dari Juli 2001 hingga Juni 2003, Austin menjabat sebagai Asisten Komandan Divisi untuk Divisi Infanteri ke-3, membantu mempelopori invasi ke Irak pada Maret 2003.

Di bawah kepemimpinannya, divisi tersebut melakukan manuver bersejarah dari Kuwait ke Baghdad dan merebut kota capitol dengan rekor 22 hari.

Lalu, September 2003 hingga Agustus 2005, ia menjabat sebagai Komandan Jenderal Divisi Gunung ke-10 termasuk penempatan dan komando Satuan Tugas Gabungan-180 untuk mendukung operasi di Afghanistan.

Pada 2008, Austin kembali ke Irak sebagai komandan Jenderal Korps Multi Nasional Irak selama periode ketika pasukan penyerang sedang ditarik di bawah Operasi Pembebasan Irak.

Kemudian, ia menjabat sebagai Komandan Jenderal Angkatan Amerika Serikat-Irak dari September 2010 hingga Desember 2011.

Dia bertanggung jawab atas transisi semua pasukan dan peralatan militer AS dan Koalisi ke luar negeri.

Baca juga: Donald Trump Lengser, AS Kini Rujuk dengan WHO

Menjabat Wakil Kepala Staf Angkatan Darat AS

Pada Februari 2012 hingga Maret 2013, Lloyd Austin menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat.

Selama kurun waktu tersebut, Austin bekerja sama dengan Joe Biden sebagai wakil presiden pemerintahan Obama.

Jenderal Austin dikenal sebagai sosok yang mempunyai jiwa kepemimpinan yang kuat dan menghindar dari sorotan publik.

Ia juga dikenal tak banyak memberikan wawancara kepada media dan memilih tidak membeberkan operasi militer kepada publik.

Sejak pensiun dari dinas militer aktif pada 1 Mei 2016, Jenderal Austin mendirikan dan merupakan pemilik dan Presiden Austin Strategy Group, LLC.

Pada 8 Juni 2016, ia terpilih menjadi Dewan Direksi United Technologies Corporation, efektif pada 1 September 2016.

Ia bergabung dengan Dewan Direksi NUCOR Steel pada September 2017 dan Tenet Health Care pada Mei 2018.

Baca juga: Lebih dari 150 Garda Nasional yang Berjaga di Pelantikan Joe Biden Positif Covid-19

Predikat "yang pertama" selama berkarier

Lloyd Austin, pensiunan Jenderal Angkatan Darat yang dinominasikan sebagai menteri pertahanan Amerika Serikat. Jika Kongres menyetujuinya, dia bakal menjadi menteri pertahanan pertama dari kulit hitam.Getty Images via BBC Indonesia Lloyd Austin, pensiunan Jenderal Angkatan Darat yang dinominasikan sebagai menteri pertahanan Amerika Serikat. Jika Kongres menyetujuinya, dia bakal menjadi menteri pertahanan pertama dari kulit hitam.

Selain itu, Austin juga mencapai predikat "yang pertama" selama kariernya.

Dia adalah perwira umum Afrika-Amerika pertama yang memimpin Divisi Angkatan Darat AS dalam pertempuran (Divisi Gunung ke-10/Satuan Tugas Gabungan Gabungan-180).

Austin juga perwira umum Afrika-Amerika pertama yang memimpin Korps dalam pertempuran (Korps Lintas Udara XVIII/Korps Multi-Nasional-Irak).

Kemudian, menjadi perwira umum Afrika-Amerika pertama yang memimpin perang (Pasukan AS-Irak).

Austin juga mencatatkan diri sebagai orang Afrika-Amerika pertama yang menjabat sebagai Wakil Kepala Staf Angkatan Darat dan sebagai Komandan Komando Pusat AS.

Ia memiliki gelar Sarjana Sains dari Akademi Militer AS (USMA), gelar Magister Pendidikan dari Universitas Auburn, dan gelar Magister Manajemen Bisnis dari Universitas Webster.

Dia menerima Penghargaan Prestasi Seumur Hidup dari Asosiasi Alumni Universitas Auburn pada 2012 dan merupakan anggota Dewan Pengawas Universitas Auburn.

Baru-baru ini, Lloyd Austin dinobatkan sebagai penerima Distinguished Graduate Award USMA 2017. Dia juga anggota Dewan Pengawas Perusahaan Carnegie di New York.

Banyak penghargaan yang ia terima, termasuk lima medali terhormat pertahanan, penghargaan militer non-tempur tertinggi di negara itu.  

Baca juga: Gedung Capitol, Trending Hari Ini karena Penyerbuan oleh Pendukung Trump

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com