Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.
Cholidin menceritakan, pada awalnya, ada orang yang bertanya ke Siti Fadilah mengenai masalah penyakit termasuk juga Covid-19.
Namun, tanggapan atau jawaban dari Siti Fadilah bukanlah seperti yang tersebar di media sosial tersebut.
"Lebih banyak pendapat penulis yang ibu sendiri tidak setuju. Itu bukan tulisan ibu (Siti Fadilah)," tegas Cholidin lagi.
Baca juga: Banyak Bersyukur Disebutkan Meningkatkan Kesehatan Jantung, Benarkah?
Sementara itu, saat dikonfirmasi terkait kebenaran pengobatan Covid-19 seperti dari narasi di atas, dokter spesialis penyakit dalam Andi Khomeini Takdir Haruni menegaskan pesan dalam narasi tersebut telah campur aduk.
"Poin pertama, istirahat itu benar, tetapi istirahat total itu salah," ucap Andi saat dihubungi Kompas.com, Rabu (6/1/2021) pagi.
Kemudian, poin kedua dijelaskan dalam narasi disarankan untuk mengonsumsi vitamin dengan dosis dobel.
Hanya saja, klaim itu tidak menjelaskan secara detail dosis dobel yang dimaksud itu berapa banyak.
Baca juga: Memahami Vitamin C dan Pengaruhnya pada Kekebalan Tubuh
Poin berikutnya, lanjut dokter Andi, flu sangat jarang membuat sesak napas.
"Lalu nomor 3 dan 4 itu udah makin ambyar itu," katanya lagi.
Dalam narasi yang tersebar, di poin kelima dijelaskan bahwa demam berhubungan dengan infeksi. Hal itu dibantah oleh dokter Andi.
Menurut dia, tidak semua demam adalah infeksi, dan tidak semua infeksi itu menjadikan demam.
Di poin keenam, dijelaskan agar menghindari buah bergetah seperti melon, nanas, dan semangka.
"Apa salahnya melon, nanas dan semangka?" tanya dia.
Baca juga: WHO Izinkan Vaksin Covid-19 Pfizer untuk Penggunaan Darurat, seperti Apa Penjelasannya?
Dari penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, klaim mengenai tujuh cara pengobatan covid-19 dari mantan Menteri Kesehatan dr Siti Fadillah adalah informasi yang tidak benar atau salah.
Faktanya dr Siti Fadillah tak pernah membuat dan mengirimkan narasi tersebut.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.