Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Unggahan Tulisan Mantan Menkes Siti Fadilah Supari soal Pengobatan Covid-19

Kompas.com - 06/01/2021, 12:09 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

Katakanlah Covid-19 gejala sakitnya adalah radang tenggorokan, batuk kering, demam, sesak nafas
_Maka pengobatan nya adalah_ :

*1. Istirahat Total ( ini wajib apapun jenis sakit flu nya, karena virus dilawan oleh antibodi ). Benar-benar istirahat sampai fit, bukan sampai badan terasa enakan. Harus sampai fit, bisa 7 hari istirahatnya.*

*2. Suplai vitamin dengan dosis double, kalau saya biasanya kena flu minum imboost 1x sehari atau _(Farmaton Vit_ 2x sehari, _Ester C 1000 mg_ 2x sehari), _Madu_ 5 sendok, _Habbats Cair_ 5 kapsul, _Zaitun_ 3 sendok.*

*3. Jika sesak nafas ( karena semua jenis flu yang menyerang manusia memang menyebabkan atau dibarengi sesak nafas, apalagi untuk orang yang punya asma seperti saya). Jadi tidak usah heran kalau Covid-19 katanya bikin sesak nafas, karena semua flu memang begitu.*

Baca juga: 4 Hal yang Perlu Diketahui tentang Vaksinasi Covid-19 di Indonesia

*Nah lanjut lagi, kalau sudah sesak nafas, pengobatan yang mujarab adalah dengan _alat uap Nebulizer + obat Ventolin cair + cairan infus_ ( bisa dilakukan sendiri di rumah, sangat mudah dan tidak berbahaya , bisa juga minyak kayu putih dimasukan ke teko yang ada air panasnya). Diuapi sehari 3x sampai hilang sesak nafasnya, biasanya 1-3 hari hilang sesaknya seiring dengan semakin membaiknya kondisi tubuh.*

*3. Jika batuk ada dahaknya, dengan diuapi ikutan sembuh batuknya, masalahnya dahak akan keluar banyak dan pasti membuat iritasi tenggorokan, sehingga membuat sakit tenggorokan.*

*4. Sakit tenggorokan diobati dengan _Metyl Predynoasolon_ dan pereda nyeri nya _Asam MaFenamat_, biasanya 1 sampai 3x minum sudah sembuh.*

*5. Kalau demam tinggal panasnya diturunkan dengan _Paracetamol_ ( perlu diingat demam di sini berhubungan dengan infeksi, biasanya infeksi di tenggorokan atau radang tenggorokan). Kalau tidak ada radang tenggorokan yang parah, biasanya tidak akan demam.*

*6. Hindari makan buah yang bergetah seperti melon, nanas, semangka. Makan buah Jeruk saja, jeruk itu bagus.*

*7. Selama pengobatan ini, istirahat total dengan mengisolasi diri. Tidak usah mikir kerjaan, tidak usah mikir lain-lain ( ini yang akan bantu buat percepat sembuhnya).*

Baca juga: Melihat Efektivitas Vaksin Covid-19 yang Telah Diumumkan, dari Pfizer-BioNTech hingga Sinovac

Coba dipelajari cara penyembuhan diatas, apakah perlu kalian ke rumah sakit kalau cuma sakit flu?

Tidak kasihan kah dengan para dokter, tenaga medis dan pasien sakit berat lainnya?
????????????????????????????
???? * SPANYOL telah mengumumkan perpanjangan darurat hingga (Maret 2021). *
???? * Inggris - mengumumkan penguncian (satu bulan). *
???? * PRANCIS - (2 minggu) *
???? * JERMAN - (4 minggu) *
???? * ITALIA - juga akan segera menyusul. *
???? * SEMUA negara ini telah mengonfirmasi bahwa GELOMBANG KEDUA lebih mematikan daripada yang pertama. *
???? * Jadi kita harus sangat berhati-hati dan TERUS SEMUA PENCEGAHAN. * ????????????
????????‍??????????????‍?? * Harap juga menjadi komunikator ALERT di antara semua teman dan keluarga. *
???? * SELAMATKAN SEMUA ORANG DARI GELOMBANG KEDUA. *
* Kami tidak dapat mengambil FASE PENGUNCIAN ke-2 SEBAGAI JIKA TIDAK ADA. *
???? * Ya, sejarah memberi tahu kita bahwa (gelombang kedua) lebih berbahaya daripada gelombang pertama, seperti yang terjadi pada 1917 hingga 1919 dengan flu Spanyol. Jutaan orang tewas. *
????????‍??????????????‍?? * Lindungi diri Anda dan keluarga Anda. *
*Tetap aman,*
*COVID-19*
???????? * JANGAN menyimpan informasi ini hanya untuk diri Anda sendiri, berikan kepada semua keluarga dan teman Anda. * ????????‍??????????????‍??."

Baca juga: Update Daftar 54 Daerah Zona Merah Covid-19, Jawa Tengah Pimpin dengan 9 Wilayah

Konfirmasi Kompas.com

Terkait beredarnya klaim tersebut, Tim Cek Fakta Kompas.com menghubungi kuasa hukum dr Siti Fadillah, Ahmad Cholidin.

Kompas.com mencoba mengklarifikasi kebenaran klaim narasi tersebut.

"Itu bukan tulisan ibu (dr Siti Fadilah Supari)," kata Cholidin saat dihubungi Kompas.com melalui pesan singkat WhatsApp, Rabu (6/1/2021).

Baca juga: Panduan dari Satgas Covid-19 untuk Cegah Penularan Klaster Keluarga

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Rumput Lapangan GBK Jelang Kualifikasi Piala Dunia usai Konser NCT Dream Disorot, Ini Kata Manajemen

Tren
Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Bukan UFO, Penampakan Pilar Cahaya di Langit Jepang Ternyata Isaribi Kochu, Apa Itu?

Tren
5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

5 Tokoh Terancam Ditangkap ICC Imbas Konflik Hamas-Israel, Ada Netanyahu

Tren
Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Taspen Cairkan Gaji ke-13 mulai 3 Juni 2024, Berikut Cara Mengeceknya

Tren
Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis 'How to Make Millions Before Grandma Dies'

Gaet Hampir 800.000 Penonton, Ini Sinopsis "How to Make Millions Before Grandma Dies"

Tren
Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Ramai soal Jadwal KRL Berkurang saat Harpitnas Libur Panjang Waisak 2024, Ini Kata KAI Commuter

Tren
Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Simak, Ini Syarat Hewan Kurban untuk Idul Adha 2024

Tren
BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

BMKG Keluarkan Peringatan Dini Kekeringan di DIY pada Akhir Mei 2024, Ini Wilayahnya

Tren
8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

8 Bahaya Mencium Bayi, Bisa Picu Tuberkulosis dan Meningitis

Tren
3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

3 Alasan Sudirman Said Maju sebagai Gubernur DKI Jakarta, Siap Lawan Anies

Tren
Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Starlink Indonesia: Kecepatan, Harga Paket, dan Cara Langganan

Tren
AS Hapuskan 'Student Loan' 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

AS Hapuskan "Student Loan" 160.000 Mahasiswa Senilai Rp 123 Triliun

Tren
Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Apakah Setelah Pindah Faskes, BPJS Kesehatan Bisa Langsung Digunakan?

Tren
Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Apakah Gerbong Commuter Line Bisa Dipesan untuk Rombongan?

Tren
Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Kapan Tes Online Tahap 2 Rekrutmen BUMN 2024? Berikut Jadwal, Kisi-kisi, dan Syarat Lulusnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com