Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Banyak Bersyukur Disebutkan Meningkatkan Kesehatan Jantung, Benarkah?

Kompas.com - 02/01/2021, 10:05 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Data dari Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) pada 2015 menunjukkan, 70 persen dari 39,5 juta kematian di dunia disebabkan penyakit tidak menular.

Dari jumlah tersebut, 45 persen atau nyaris setengahnya disebabkan penyakit jantung dan pembuluh darah (kardiovaskuler).

Penyakit kardiovaskuler (penyakit jantung dan stroke) adalah penyebab kematian nomor satu di dunia.

Baca juga: 5 Makanan dan Minuman Penurun Kolesterol

Penyakit ini telah mengakibatkan 17,3 juta orang meninggal dunia setiap tahunnya.

Di antara berbagai faktor lain seperti makanan dan gaya hidup, stres adalah salah satu alasan terbesar yang memengaruhi kesehatan jantung seseorang.

Mengutip riset yang dipublikasikan American Psychological Association (APA), 9 April 2015, mengakui dan mengucap syukur atas aspek-aspek positif kehidupan dapat menghasilkan peningkatan kesehatan mental, dan kesehatan fisik, pada pasien dengan gagal jantung tanpa gejala.

"Kami menemukan bahwa lebih banyak rasa syukur pada pasien berhubungan dengan suasana hati yang lebih baik, tidur yang lebih baik, lebih sedikit merasa kelelahan, dan tingkat peradangan yang lebih rendah pada jantung," kata kepala riset Paul J. Mills, dari University of California, San Diego.

Baca juga: Simak, Ini 15 Makanan yang Sebaiknya Dihindari agar Sistem Imun Kuat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com