Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pembangunan Jembatan Brooklyn yang Menewaskan Banyak Orang

Kompas.com - 02/01/2021, 08:35 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini 150 tahun yang lalu, atau tepatnya pada 2 Januari 1870, jembatan Brooklyn di New York, Amerika Serikat mulai dibangun.

Jembatan gantung ini membentang di atas East River dari Brooklyn ke Manhattan di New York City.

Melansir History, pembangunan jembatan ini memakan waktu 14 tahun, dan menurut catatan jurnalis Brooklyn Eagle, David McCullough, mengakibatkan 21 orang pekerja, sebagian besar imigran kehilangan nyawanya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: 5 Bom Meledak di Manila, 14 Orang Meninggal

Sementara itu, berdasarkan penuturan asisten insinyur, C.C. Martin, jumlah pekerja yang meninggal akibat pembangunan jembatan Brooklyn adalah 27 orang.

Sedangkan kepala mekanik, E.F. Farrington, mengatakan, jumlah pekerja yang meninggal dunia diperkirakan tidak kurang dari 40 orang.

"Seandainya kami tahu akan ada begitu banyak yang terluka, kami akan mencatat nama-nama mereka, tetapi kami tidak pernah membayangkan ada orang yang terluka, atau bahwa jembatan akan menghabiskan waktu begitu lama dalam pembangunan," kata C.C. Martin.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Tsunami Terjang Pantai Banten hingga Lampung, 437 Orang Meninggal

Korban pertama

Beberapa bulan sebelum konstruksi dimulai, proyek jembatan Brooklyn telah menelan korban pertamanya, yakni sang perancang jembatan.

Pada 28 Juni 1869, insinyur sipil kelahiran Jerman, John A. Roebling, sedang mengamati lokasi menara jembatan di atas kapal feri di sepanjang tepi perairan Brooklyn ketika kaki kanannya tersangkut dan tergilas kapal yang berlabuh.

Kecelakaan itu mengakibatkan dua jari kakinya harus diamputasi. Kurang dari sebulan setelah kecelakaan aneh itu, Roebling terjangkit tetanus dan meninggal dunia.

Akibatnya, putranya yang berusia 32 tahun, Washington Roebling, menggantikan dirinya bertanggung jawab atas proyek raksasa tersebut tanpa direncanakan sebelumnya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Kecelakaan Kapal Dona Paz di Filipina, 4.386 Orang Meninggal

Sementara itu, kematian pertama saat proses konstruksi terjadi pada 23 Oktober 1871, ketika sepasang derek yang digunakan untuk mengangkut balok granit ke puncak menara jembatan di sisi Brooklyn tiba-tiba jatuh.

Sebuah balok kayu menimpa bagian atas kepala John French, sementara seorang pria bernama Dougherty tertimpa tiang derek.

John McGarrity meninggal saat mencoba melompat ke tempat yang aman, dan tukang batu Thomas Douglas kemudian meninggal karena luka-lukanya.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: John Lennon Tewas di Tangan Penggemarnya

Proses konstruksi yang berbahaya

Jembatan Brooklyn di kota New York, AS, hasil jepretan kamera Galaxy Note 7, Rabu (3/8/2016).Reza Wahyudi/KOMPAS.com Jembatan Brooklyn di kota New York, AS, hasil jepretan kamera Galaxy Note 7, Rabu (3/8/2016).

Untuk membangun fondasi menara jembatan, para insinyur menenggelamkan sepasang bilik yang terbuat dari kayu dan baja, serta kedap air, yang disebut caissons.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com