Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Ini dalam Sejarah: Pembangunan Jembatan Brooklyn yang Menewaskan Banyak Orang

Kompas.com - 02/01/2021, 08:35 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Para pekerja yang ada di dalam caissons dijuluki 'sandhog'.

Mereka bekerja dengan sekop dan juga dinamit untuk menggali dasar sungai.

Baca juga: Pejabat Korsel yang Bertugas Menangani Virus Corona Dilaporkan Bunuh Diri di Sungai Han

Sandhog, bekerja keras di dalam cassions yang panas dan pengap, serta memiliki tekanan atmosfir dua kali lipat lebih besar dari tekanan atmosfir normal, karena udara terkompresi yang dipompa untuk menahan air keluar dan memungkinkan pekerja untuk bernapas.

Semakin dalam sandhogs menggali, semakin mereka mulai mengalami kelumpuhan otot yang aneh, bicara cadel, muntah, menggigil dan nyeri sendi yang luar biasa tajam serta kram perut saat naik ke permukaan.

Tanpa sepengetahuan para pekerja, gejala dari “penyakit caisson,” juga dikenal sebagai “the bends,” disebabkan oleh nitrogen yang menggelegak dalam aliran darah mereka yang disebabkan oleh penurunan tekanan atmosfer yang cepat ketika muncul kembali ke daratan.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Hagia Sophia Selesai Dibangun

Pada 22 April 1872, buruh asal Jerman, John Myers, menjadi buruh pertama yang meninggal karena penyakit caissons setelah menderita sakit perut dan pingsan di rumah setelah hari kedua di dasar sungai.

Delapan hari kemudian, orang Irlandia, Patrick McKay, meninggal setelah muncul kembali ke daratan, dan dalam sebulan Daniel Reardon, orang Irlandia lainnya, menyerah pada penyakit caissons.

Setelah kematian ketiga sandhog ini secara berurutan, Washington Roebling menangguhkan penggalian untuk menara Manhattan, karena khawatir hal itu dapat menyebabkan 100 kematian lagi.

Baca juga: Ramai soal Kencing Hitam Disebut sebagai Sebab Kematian Seseorang, Apa Itu?

Menjadi ikon New York

Washington Roebling pada akhirnya juga menjadi salah satu korban pembangunan jembatan Brooklyn.

Dia mengalami kelumpuhan dan harus dibantu istrinya, Emily, yang bertugas mengawasi dan memberi instruksi bagi pekerja.

Baca juga: Kiprah Sukanto Tanoto, Pernah Bersaing di Bursa New York hingga Masuk Daftar Orang Terkaya

Ketika jembatan Brooklyn akhirnya selesai dibangun, Emily menjadi orang pertama yang melintasi jembatan, dengan menaiki kereta kuda menyeberang dari sisi Brooklyn, sambil membawa ayam jantan sebagai simbol kemenangan.

Melansir Britannica, hari pembukaan jembatan, 24 Mei 1883, ditandai dengan banyak perayaan dan dihadiri oleh Presiden Amerika Serikat, Chester A. Arthur.

Saat diresmikan, jembatan Brooklyn memiliki panjang 486 meter dan menjadi jembatan yang terpanjang di dunia, hingga penyelesaian jembatan kantilever Firth of Forth di Skotlandia pada 1890.

Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Presiden AS John F Kennedy Tewas Ditembak

Menara jembatan Brooklyn dibangun dari batu kapur, granit, dan semen.

Deknya, didukung oleh empat kabel baja, untuk menyokong kepadatan lalu lintas mobil dan pejalan kaki.

Kemegahan jembatan Brooklyn, menjadi inspirasi bagi banyak penyair, seperti Walt Whitman, Hart Crane, dan Marianne Moore, serta banyak fotografer dan pelukis, termasuk Joseph Stella, John Marin, Berenice Abbott, dan Alfred Eisenstaedt.

Sejak pembangunannya, jembatan ini telah menjadi landmark penting Kota New York, sebagai pencapaian arsitektur luar biasa yang masih dipuja di seluruh dunia.

Jembatan Brooklyn juga telah ditetapkan sebagai National Historic Landmark oleh U.S. National Park Service.

Baca juga: Mengenang Kurt Cobain, Ikon Musik Rock Modern

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com