Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenang 23 Tahun Kepergian Kasino Warkop...

Kompas.com - 18/12/2020, 20:06 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Piawai bermain musik dan menyanyi

Dalam grup Warkop, Kasino menonjol dengan cara bertuturnya yang bisa menirukan logat Betawi, Jawa (Tegal), dan Padang.

Selain itu, ia juga piawai bermain musik dan menyanyi.

Dikutip dari Harian Kompas, 23 Desember 1979, Kasino mengatakan, kelompok Warkop awalnya terbentuk karena obrolan santai seputar lingkungan saat ia masih mengisi sebagai penyiar di Radio Prambors.

"Tadinya cuma membicarakan masalah lingkungan secara santai di radio Prambors. Lama-kelamaan datang surat-surat yang menyarankan supaya kami memperluas tema pembicaraan yang dibawakan secara lucu itu, pada saat itulah lahir Warung Kopi," kata Kasino.

Baca juga: Mengenang Desainer Barli Asmara dan Karya-karyanya...

Dia mengatakan, pilihan studinya di bidang ilmu sosial bukanlah satu-satunya hal yang menjadi pendorong kelompok Warkop untuk mengangkat tema itu dalam lawakan.

"Mungkin atau barangkali juga tidak, karena bagaimana kami bisa tahan melihat suatu kepincangan sosial yang terjadi di sekitar kami?" kata Kasino.

"Menutup mata saja, tidak sampai hati rasanya. Dengan menampilkan tema-tema sosial itu maksud kami tidak lain minta perhatian yang berwenang untuk suatu perbaikan. Itu saja, tidak ada tendensi lainnya," imbuhnya.

Baca juga: Mengenang Kurt Cobain, Ikon Musik Rock Modern

Idola penyanyi jalanan

Trio Warung Kopi (Warkop) DKI dari kiri, Indro, Dono dan Kasino menjadi pembawa acara pergelaran BASF Awards di Fine Art Theatre Jakarta International School, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/1991).KOMPAS/JULIAN SIHOMBING Trio Warung Kopi (Warkop) DKI dari kiri, Indro, Dono dan Kasino menjadi pembawa acara pergelaran BASF Awards di Fine Art Theatre Jakarta International School, Jakarta Selatan, Jumat (30/8/1991).

Sejak 1980, ketika pamor Warkop kian meningkat, dan Nanu Mulyono meninggal awal 1980-an, trio Warkop boleh dikata menjadi idola pelawak mahasiswa Indonesia.

Dikutip dari Harian Kompas, 19 Desember 1997, sebagai kelompok yang sudah tenar dan berhonor tinggi, namun Warkop atau Kasino pribadi, bila ada waktu, selalu rela menyumbangkan banyolannya untuk pertemuan, kegiatan pemuda di Jakarta dan sekitarnya.

Bahkan, sampai ke puncak gunung pun, Kasino mau membawa acara sebagai penghibur, penyanyi, sekaligus pelawak.

Baca juga: Mengenang Setengah Abad Kepergian Jimi Hendrix, Sang Gitaris Legendaris

Khusus bagi penyanyi jalanan, di sekitar Blok M dan Pecenongan, Kasino menjadi salah satu idola mereka.

Bila mereka bertemu, Kasino selalu diminta ikut nyanyi bersama.

Kasino juga merupakan perintis pembentukan kelompok musik mahasiswa UI, seperti Pancaran Sinar Petromaks, ataupun PMR (Pengantar Minum Racun).

Dia memberi perhatian khusus kepada kelompok-kelompok penyanyi PMR yang sempat merekam lagu-lagunya.

Baca juga: Mengenang 19 Tahun Serangan 11 September di AS...

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada 'Bumi Manusia'

Kemendikbud Rekomendasikan 177 Karya Sastra di Sekolah, Ada "Bumi Manusia"

Tren
Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Hasil Tes Online 1 Rekrutmen BUMN Diumumkan 22 Mei 2024, Klik rekrutmenbersama2024.fhcibumn.id

Tren
UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

UKT Semakin Mahal dan Janji Prabowo Gratiskan Biaya Kuliah di Kampus Negeri

Tren
Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Jarang Diketahui, Ini 5 Manfaat Minum Madu Campur Lemon

Tren
Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Catat, Ini 4 Suplemen yang Bisa Sebabkan Kepala Pusing

Tren
Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Cerita Ed Dwight, Butuh 60 Tahun Sebelum Wujudkan Mimpi Terbang ke Luar Angkasa

Tren
Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Kisah Bocah 7 Tahun di Nepal Tak Sengaja Telan Pensil Sepanjang 10 Cm

Tren
Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang 'Jaka Sembung'

Lulusan SMK Sumbang Pengangguran Terbanyak, Menaker: Selama Ini Memang "Jaka Sembung"

Tren
Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Penelitian Ungkap Mikroplastik Sekarang Terdeteksi di Testis Manusia

Tren
Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Kuning Telur Direbus hingga Keabuan Disebut Tidak Sehat, Benarkah?

Tren
Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Presiden Iran Meninggal, Apa Pengaruhnya bagi Geopolitik Dunia?

Tren
Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tanda Seseorang Kemungkinan Psikopat, Salah Satunya dari Gerakan Kepala

Tren
5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

5 Pillihan Ikan untuk Usia 40 Tahun ke Atas, Bantu Tubuh Lebih Sehat

Tren
Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Apakah Masyarakat yang Tidak Memiliki NPWP Tak Perlu Membayar Pajak?

Tren
BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

BMKG: Inilah Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 21-22 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com