Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Simak, Ini 5 Penyebab Gejala Asma Memburuk pada Malam Hari

Kompas.com - 13/12/2020, 19:01 WIB
Dandy Bayu Bramasta,
Jihad Akbar

Tim Redaksi

Orang lebih rentan terhadap postnasal drip pada malam hari. Ingus yang semakin produktif mungkin berarti Anda mengalami postnasal drip.

Hal ini terjadi ketika lendir menumpuk di belakang sinus dan menetes ke dalam tenggorokan dan dada.

Saat berbaring telentang, cairan lebih mudah menetes ke belakang tenggorokan dan menyebabkan batuk. Berbaring juga dapat menyebabkan cairan bergeser dari kaki ke dada.

Kondisi tersebut dapat memicu penumpukan cairan di dinding saluran napas dan membuat jalur napas menyempit.

Baca juga: Tak Perlu Khawatir, Ini 4 Olahraga yang Aman Untuk Penderita Asma

4. Perubahan sirkadian pada fungsi paru-paru

Paru-paru manusia bekerja dengan cara yang berbeda pada malam hari. Mungkin karena manusia berevolusi menjadi aktif di siang hari, fungsi paru-paru kita paling baik di siang hari.

Resistensi jalan napas dapat meningkat sepanjang malam dan efek itu akan lebih terasa pada penderita asma.

5. Stres

Setidaknya ada satu penelitian yang menemukan adanya hubungan antara stres dan asma pada mala hari.

Hormon yang dilepaskan tubuh saat stres dipercaya dapat menyebabkan peradangan. Sehingga, para peneliti berteori stres dapat menyebabkan saluran udara menyempit.

Baca juga: Hati-hati, Anak Obesitas Rentan Asma

Cara mengatasi gejala asma di malam hari

Jika Anda terbangun akibat serangan asma pada malam hari, gunakan inhaler sebagai penyelamat. Sebaiknya, jaga agar inhaler tetap berada di dalam jangkauan Anda agar memudahkan penanganan.

Selain itu, Anda juga disarankan untuk mengadopsi duduk dalam posisi yang lebih tegak. Beberapa orang menemukan minum air mineral dapat meredakan batuk.

Namun, jika mengalami gejala asma di malam hari, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter. Apabila diperlukan, penggunaan obat dapat dilakukan untuk mencegahnya.

Olahraga juga dapat membantu meringankan serangan asma malam hari.

Studi menemukan, aktivitas fisik dua kali seminggu selama 6-8 pekan, dapat menurunkan serangan asma malam hari pada anak-anak.

Pada orang dewasa, gejala asma nokturnal menurun dan kualitas tidur meningkat saat rutin berolahraga dua kali sepekan selama 10-12 pekan.

Apabila tetap terjadi, orang yang menderita asma lebih parah pada malam hari harus menemui dokter untuk menapatkan pengobatan.

Baca juga: Delirium Jadi Gejala Baru Covid-19, Apa Penyebab dan Faktor Risikonya?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com