Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Simak, Ini 5 Penyebab Gejala Asma Memburuk pada Malam Hari

KOMPAS.com - Sesak napas, mengi, dan batuk, merupakan gejala dari asma yang cukup mengganggu bagi penderitanya.

Dikutip dari CNN, 28 Mei 2019, penderita asma kerap merasakan kondisinya lebih baik pada siang hari.

Namun, ketika malam hari, rasa sesak di dada hingga tidak bisa bernapas terasa lebih berat.

Sekitar 30-70 persen pengidap asma kerap mengalami asma nokturnal, yang memiliki arti gejala asma yang memburuk pada malam hari.

Berikut lima penyebab mengapa gejala asma memburuk saat malam hari:

1. Paparan alergen

Paparan alergen dari kutu busuk, bulu hewan peliharaan, tungau, dan debu yang utamanya ada di kamar tidur dapat memicu kambuhnya asma.

Ketika menghabiskan waktu di tempat tidur selama 6-9 jam setiap harinya, adalah waktu yang lama untuk terpapar alergen potensial.

Selain itu, beberapa orang juga mengalami reaksi alergi yang tertunda di malam hari. Tak jarang, respons alergi muncul 3-8 jam setelah terpapar alergen.

Oleh karena itu, apabila merasa terpapar alergen di sore hari, jangan heran jika reaksi alergi dari paparan tersebut baru muncul di malam hari.

2. Posisi tidur terlentang dan refluks asam lambung

Saat tidur dalam posisi telentang, asam lambung lebih mudah untuk naik kembali ke kerongkongan. Kerongkongan merupakan saluran yang menghubungkan mulut dan perut manusia.

Alih-alih tertelan, sebagian cairan ini justru masuk ke saluran udara dan memicu batuk yang menjengkelkan.

Refluks asam lambung juga dapat menyebabkan sesak napas akibat penyempitan saluran napas sehingga berakibat kesulitan bernapas.

3. Tetesan postnasal

Orang lebih rentan terhadap postnasal drip pada malam hari. Ingus yang semakin produktif mungkin berarti Anda mengalami postnasal drip.

Hal ini terjadi ketika lendir menumpuk di belakang sinus dan menetes ke dalam tenggorokan dan dada.

Saat berbaring telentang, cairan lebih mudah menetes ke belakang tenggorokan dan menyebabkan batuk. Berbaring juga dapat menyebabkan cairan bergeser dari kaki ke dada.

Kondisi tersebut dapat memicu penumpukan cairan di dinding saluran napas dan membuat jalur napas menyempit.

4. Perubahan sirkadian pada fungsi paru-paru

Paru-paru manusia bekerja dengan cara yang berbeda pada malam hari. Mungkin karena manusia berevolusi menjadi aktif di siang hari, fungsi paru-paru kita paling baik di siang hari.

Resistensi jalan napas dapat meningkat sepanjang malam dan efek itu akan lebih terasa pada penderita asma.

5. Stres

Setidaknya ada satu penelitian yang menemukan adanya hubungan antara stres dan asma pada mala hari.

Hormon yang dilepaskan tubuh saat stres dipercaya dapat menyebabkan peradangan. Sehingga, para peneliti berteori stres dapat menyebabkan saluran udara menyempit.

Cara mengatasi gejala asma di malam hari

Jika Anda terbangun akibat serangan asma pada malam hari, gunakan inhaler sebagai penyelamat. Sebaiknya, jaga agar inhaler tetap berada di dalam jangkauan Anda agar memudahkan penanganan.

Selain itu, Anda juga disarankan untuk mengadopsi duduk dalam posisi yang lebih tegak. Beberapa orang menemukan minum air mineral dapat meredakan batuk.

Namun, jika mengalami gejala asma di malam hari, sebaiknya lakukan konsultasi dengan dokter. Apabila diperlukan, penggunaan obat dapat dilakukan untuk mencegahnya.

Olahraga juga dapat membantu meringankan serangan asma malam hari.

Studi menemukan, aktivitas fisik dua kali seminggu selama 6-8 pekan, dapat menurunkan serangan asma malam hari pada anak-anak.

Pada orang dewasa, gejala asma nokturnal menurun dan kualitas tidur meningkat saat rutin berolahraga dua kali sepekan selama 10-12 pekan.

Apabila tetap terjadi, orang yang menderita asma lebih parah pada malam hari harus menemui dokter untuk menapatkan pengobatan.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/12/13/190100365/simak-ini-5-penyebab-gejala-asma-memburuk-pada-malam-hari

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke