Sebuah studi yang diterbitkan di Jurnal Lancet menyebutkan, orang dengan virus corona kemungkinan besar dapat menularkan virus dalam lima hari pertama setelah mengembangkan gejala.
Selain itu, pasien tanpa gejala juga dapat membersihkan virus lebih cepat dari tubuh mereka dan mungkin menular untuk waktu yang lebih singkat.
Dalam tinjauan sistematis pertama dari jenisnya, para peneliti menganalisis data dari 98 studi sebelumnya tentang penularan infeksi virus corona.
Ada tiga faktor kunci dalam studi tersebut, yaitu viral load, viral RNA shedding, dan isolasi virus hidup.
Baca juga: Studi Baru Tunjukkan Kapan Virus Corona Covid-19 Paling Menular
Sebuah studi besar yang baru-baru ini dilakukan menggunakan 12.000 mutasi pada virus corona menunjukkan, tak satu pun dari mutasi itu memengaruhi kemampuan virus dalam menginfeksi.
Mutasi virus tersebut diambil dari 46.000 sampel yang ada di 99 negara yang berbeda.
"Kami menemukan bahwa tidak ada mutasi SARS-CoV-2 berulang yang diuji, terkait dengan peningkatan penularan virus secara signifikan," kata Francois Balloux dari University College London dalam penelitian.
Ia menilai, mutasi hanyalah terlihat sebagai ‘penumpang gelap’ yang beruntung dengan garis keturunannya dibanding sebagai penyebab meningkatnya penularan.
Baca juga: Studi Terbaru Ungkap Mutasi Virus Corona Tak Percepat Penularan
Sumber: Kompas.com (Dinda Zavira Oktavia/Retia Kartika Dewi/Nur Rohmi Aida | Editor: Holy Kartika Nurwigati Sumartiningtyas/Gloria Setyvani Putri/Jihad Akbar)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.