Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Global 17 November: Kasus Melonjak, Korea Selatan Naikkan Level Pembatasan Sosial

Kompas.com - 17/11/2020, 10:41 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sebab dalam pertemuan yang berlangsung selama 35 menit di Downing Street itu, Johnson sempat berdiri bersebelahan dengan Anderson.

Tidak sekadar berdiri, keduanya ada dalam jarak kurang dari 2 meter sebagaimana disarankan untuk terhindar dari potensi transmisi virus. Bahkan tidak ada satu pun dari mereka yang menggunakan masker.

Juru bicara sang PM menyebut meski keduanya bersebelahan, namun antara Johnson dan Anderson tidak terjadi tatap muka.

Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Kembali Jalani Isolasi Covid-19, Bagaimana Kondisinya?

3. Korea Selatan

Korea Selatan, tengah menghadapi peningkatan kasus infeksi Covid-19. Jumlah infeksi harian yang terkonfirmasi selalu lebih dari 200 kasus dalam 4 hari terakhir.

Sementara dalam 10 hari terakhir jumlahnya selalu dalam 3 digit. Hal itu disebabkan adanya klaster infeksi yang terus berlanjut dan belum berhasil dihentikan sepenuhnya.

Melansir Korea Herald (17/11/2020), dari 230 kasus yang terdeteksi pada Senin (16/11/2020), sebanyak 203 di antaranya adalah infeksi lokal.

Agar penyebaran tak semakin meluas, penerapan kebijakan jaga jarak yang semula ada di level 1, kini dinaikkan satu tingkat menjadi level 1,5.

Dalam praktiknya, bar, klub, dan konser dalam ruangan harus menjaga jarak tertentu dan menyiapkan partisi atau sekat-sekat pelindung.

Acara yang melibatkan banyak orang dibatasi maksimal 100 orang yang semuanya dilarang menyanyi dan makan selama acara. Gedung olahraga dan gereja pun dibatasi hanya boleh diisi oleh 30 persen kuota.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Korea Selatan Denda Warganya yang Tak Pakai Masker

Korea Selatan memiliki 5 level jaga jarak sosial, disesuaikan dengan tingkat keparahan yang terjadi, mulai dari level 1; 1,5; 2; 2,5; dan 3.

4. Amerika Serikat

Ilustrasi pasien positif Covid-19 parah mendapatkan perawatan intensif.SHUTTERSTOCK/Halfpoint Ilustrasi pasien positif Covid-19 parah mendapatkan perawatan intensif.

Meski menjadi negara dengan kasus infeksi tertinggi di dunia, ternyata masih ada saja warga Amerika Serikat yang tidak percaya dengan Covid-19 dan pandemi yang saat ini tengah berlangsung.

Misalnya datang dari pasien Covid-19 yang ada di South Dakota, sebagaimana diberitakan The Washington Post (17/11/2020).

Salah satu perawat yang bertugas di bagian Gawat Darurat, Jodi Doering menyebutkan banyak pasien yang masih tidak percaya dengan Covid-19 hingga akhirnya mereka meninggal dengan ketidakpercayaan itu.

Doering menceritakan ada beberapa pasien yang sebelum meninggal dunia, kata-kata terakhirnya adalah "ini tidak mungkin terjadi, itu (Covid-19) tidak nyata."

Saat ini, Doering memiliki 19 pasien Covid-19 yang membutuhkan 100 persen bantuan oksigen. Namun  mereka masih bersikukuh tidak menderita penyakit yang membunuh hampir seperempat juta penduduk AS itu.

Banyak dari mereka yang lebih suka mempercayai dirinya menderita pneumonia atau penyakit lain yang bukan Covid-19.

Baca juga: 65 Staf di Markas Besar WHO Dilaporkan Terinfeksi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Buku Panduan Sastra Mengandung Kekerasan Seksual, Kemendikbud Ristek: Sudah Kami Tarik

Tren
Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Adakah Manfaat Berhenti Minum Kopi?

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 31 Mei-1 Juni 2024

Tren
[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

[POPULER TREN] Bayi Tertabrak Fortuner, Orangtua Bisa Dipidana? | Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri

Tren
Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Parlemen Israel Loloskan RUU yang Menyatakan UNRWA sebagai Organisasi Teroris

Tren
Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Apakah Haji Tanpa Visa Resmi Hukumnya Sah? Simak Penjelasan PBNU

Tren
Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Satu Orang Meninggal Dunia Usai Tersedot Turbin Pesawat di Bandara Amsterdam

Tren
Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Pria Jepang yang Habiskan Rp 213 Juta demi Jadi Anjing, Kini Ingin Jadi Hewan Berkaki Empat Lain

Tren
9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

9 Orang yang Tak Disarankan Minum Teh Bunga Telang, Siapa Saja?

Tren
MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

MA Ubah Syarat Usia Calon Kepala Daerah, Diputuskan 3 Hari, Picu Spekulasi Jalan Mulus bagi Kaesang

Tren
Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Profil Budi Djiwandono, Keponakan Prabowo yang Disebut Bakal Maju Pilkada Jakarta 2024

Tren
Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tapera dan Kekhawatiran Akan Korupsi Asabri-Jiwasraya Jilid 2

Tren
Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Sarkofagus Ramses II Ditemukan berkat Hieroglif dengan Lambang Nama Firaun

Tren
Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Tes Online Tahap 2 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Saat Korea Utara Terbangkan Balon Udara Berisi Sampah dan Kotoran ke Wilayah Korsel...

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com