Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update Corona Global 17 November: Kasus Melonjak, Korea Selatan Naikkan Level Pembatasan Sosial

Kompas.com - 17/11/2020, 10:41 WIB
Luthfia Ayu Azanella,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona Covid-19 masih berlangsung di hampir seluruh belahan dunia.

Hal itu terbukti dengan masih terus adanya kasus-kasus baru yang dilaporkan setiap harinya.

Dikutip dari Worldometers, saat ini ada 55.345.421 kasus infeksi Covid-19 dilaporkan dari seluruh negara di dunia. 

Dari jumlah tersebut, sebanyak 1.332.100 meninggal dunia dan 38.490.104 dinyatakan telah pulih. Sementara sisanya masih menjalani perawatan. 

Melihat angka kasus yang semakin meningkat, sejumlah negara memberlakukan kebijakan untuk mencegah penularan tidak semakin meluas.

Seperti di Korea Selatan yang meningkatkan pembatasan sosial setelah kasus infeksi cenderung terus bertambah. 

Berikut ini sejumlah update informasi seputar Covid-19 yang datang dari sejumlah negara dunia.

1. Indonesia

Satuan Tugas Penanganan Covid-19 dalam laporan hariannya, Senin (16/11/2020) melaporkan adanya penambahan kasus infeksi sebanyak 3.535 kasus sehingga kumulatif ada sebanyak 470.648 kasus infeksi di Indonesia.

Namun, dari data terakhir yang disampaikan tersebut diketahui ada 7 provinsi yang melaporkan 0 kasus baru alias nihil.

Ketujuh provinsi itu adalah Bangka Belitung, Jambi, Kalimantan Tengah, Nusa Tenggara Barat, Maluku, Papua Barat.

Dari ketujuh provinsi yang melaporkan tidak ada penambahan kasus baru itu, 6 di antaranya, kecuali Provinsi Papua, juga melaporkan tidak ada kasus kematian di hari yang sama.

Baca juga: Update: 7 Provinsi Laporkan Nol Kasus Infeksi Covid-19 Harian

2. Inggris

Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.AP/Matt Dunham Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson.

Dikabarkan The Guardian, Perdana Menteri Inggris, Boris Johnson harus kembali menjalani isolasi mandiri selama 10 hari sejak Minggu (15/11/2020).

Isolasi dilakukan setelah sebelumnya dia berada dalam satu acara yang sama dengan anggota parlemen yang diketahui positif terinfeksi Covid-19, yaitu Lee Anderson dari Ashfield.

Meski saat ini dalam kondisi sehat, Johnson harus tetap menaati aturan untuk isolasi mandiri di rumahnya.

Sebab dalam pertemuan yang berlangsung selama 35 menit di Downing Street itu, Johnson sempat berdiri bersebelahan dengan Anderson.

Tidak sekadar berdiri, keduanya ada dalam jarak kurang dari 2 meter sebagaimana disarankan untuk terhindar dari potensi transmisi virus. Bahkan tidak ada satu pun dari mereka yang menggunakan masker.

Juru bicara sang PM menyebut meski keduanya bersebelahan, namun antara Johnson dan Anderson tidak terjadi tatap muka.

Baca juga: PM Inggris Boris Johnson Kembali Jalani Isolasi Covid-19, Bagaimana Kondisinya?

3. Korea Selatan

Seorang pria yang memakai masker wajah berjalan di dekat bendera nasional yang dipajang di toko suvenir di Imjingak Pavilion di Paju, Korea Selatan, Minggu, 11 Oktober 2020. AP/Lee Jin-man Seorang pria yang memakai masker wajah berjalan di dekat bendera nasional yang dipajang di toko suvenir di Imjingak Pavilion di Paju, Korea Selatan, Minggu, 11 Oktober 2020.

Korea Selatan, tengah menghadapi peningkatan kasus infeksi Covid-19. Jumlah infeksi harian yang terkonfirmasi selalu lebih dari 200 kasus dalam 4 hari terakhir.

Sementara dalam 10 hari terakhir jumlahnya selalu dalam 3 digit. Hal itu disebabkan adanya klaster infeksi yang terus berlanjut dan belum berhasil dihentikan sepenuhnya.

Melansir Korea Herald (17/11/2020), dari 230 kasus yang terdeteksi pada Senin (16/11/2020), sebanyak 203 di antaranya adalah infeksi lokal.

Agar penyebaran tak semakin meluas, penerapan kebijakan jaga jarak yang semula ada di level 1, kini dinaikkan satu tingkat menjadi level 1,5.

Dalam praktiknya, bar, klub, dan konser dalam ruangan harus menjaga jarak tertentu dan menyiapkan partisi atau sekat-sekat pelindung.

Acara yang melibatkan banyak orang dibatasi maksimal 100 orang yang semuanya dilarang menyanyi dan makan selama acara. Gedung olahraga dan gereja pun dibatasi hanya boleh diisi oleh 30 persen kuota.

Baca juga: Kasus Covid-19 Melonjak, Korea Selatan Denda Warganya yang Tak Pakai Masker

Korea Selatan memiliki 5 level jaga jarak sosial, disesuaikan dengan tingkat keparahan yang terjadi, mulai dari level 1; 1,5; 2; 2,5; dan 3.

4. Amerika Serikat

Ilustrasi pasien positif Covid-19 parah mendapatkan perawatan intensif.SHUTTERSTOCK/Halfpoint Ilustrasi pasien positif Covid-19 parah mendapatkan perawatan intensif.

Meski menjadi negara dengan kasus infeksi tertinggi di dunia, ternyata masih ada saja warga Amerika Serikat yang tidak percaya dengan Covid-19 dan pandemi yang saat ini tengah berlangsung.

Misalnya datang dari pasien Covid-19 yang ada di South Dakota, sebagaimana diberitakan The Washington Post (17/11/2020).

Salah satu perawat yang bertugas di bagian Gawat Darurat, Jodi Doering menyebutkan banyak pasien yang masih tidak percaya dengan Covid-19 hingga akhirnya mereka meninggal dengan ketidakpercayaan itu.

Doering menceritakan ada beberapa pasien yang sebelum meninggal dunia, kata-kata terakhirnya adalah "ini tidak mungkin terjadi, itu (Covid-19) tidak nyata."

Saat ini, Doering memiliki 19 pasien Covid-19 yang membutuhkan 100 persen bantuan oksigen. Namun  mereka masih bersikukuh tidak menderita penyakit yang membunuh hampir seperempat juta penduduk AS itu.

Banyak dari mereka yang lebih suka mempercayai dirinya menderita pneumonia atau penyakit lain yang bukan Covid-19.

Baca juga: 65 Staf di Markas Besar WHO Dilaporkan Terinfeksi Covid-19

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Pedangdut Nayunda Minta ke Cucu SYL agar Dijadikan Tenaga Honorer Kementan, Total Gaji Rp 45 Juta

Tren
Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Berapa Gaji Komite BP Tapera? Ada Menteri Basuki dan Sri Mulyani

Tren
Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Daftar Orang Terkaya Indonesia Versi Forbes dan Bloomberg Akhir Mei 2024

Tren
Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Cara Download Aplikasi JMO (Jamsostek Mobile), Bayar Iuran BPJS Ketenagakerjaan Jadi Lebih Mudah

Tren
Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Syarat Kredit Rumah Pakai Tapera dan Kelompok Prioritas Penerimanya

Tren
Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

Biar Ibadah Haji Lancar, Ini 4 Hal yang Wajib Dipersiapkan Jemaah

BrandzView
Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Israel Klaim Kuasai Koridor Philadelphia, Berisi Terowongan untuk Memasok Senjata ke Hamas

Tren
KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

KCIC Luncurkan Frequent Whoosher Card untuk Penumpang Kereta Cepat, Tiket Bisa Lebih Murah

Tren
Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa '1.000 Persen' dan Umrah Tiap Saat

Intip Kehidupan Mahasiswa Indonesia di UIM Madinah, Beasiswa "1.000 Persen" dan Umrah Tiap Saat

Tren
Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Mengenal Penyakit Multiple Sclerosis, Berikut Gejala dan Penyebabnya

Tren
Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Kenali Perbedaan SIM C, SIM C1, dan SIM C2

Tren
Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Apakah Dana Tapera Bisa Dicairkan? Ini Mekanisme dan Syaratnya

Tren
SYL Beri Nayunda Nabila Kalung Emas dan Tas Mewah Pakai Uang Kementan

SYL Beri Nayunda Nabila Kalung Emas dan Tas Mewah Pakai Uang Kementan

Tren
Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri, Kok Bisa?

Mahasiswa UM Palembang Diduga Plagiat Skripsi Lulusan Unsri, Kok Bisa?

Tren
Kerugian Negara akibat Korupsi Timah Capai Rp 300 T, Ini Rinciannya

Kerugian Negara akibat Korupsi Timah Capai Rp 300 T, Ini Rinciannya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com