Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Laba-Laba Betina Memangsa Pejantan Setelah Kawin?

Kompas.com - 15/11/2020, 20:22 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seekor laba-laba jantan melakukan gerakan sperti "tarian" setelah kawin dengan betinanya ramai diperbincangkan di media sosial Twitter.

Video dari BBC Earth itu diunggah ulang oleh akun Semesta Sains @semestasains pada Kamis (12/11/2020).

Baca juga: Saat Populasi Hewan di Dunia Turun 68 Persen dalam 50 Tahun...

Baca juga: Selain Udang Asal Sulawesi, Ini 5 Hewan di Indonesia yang Terancam Punah

Dalam video itu, terlihat laba-laba jantan dari spesies Maratus volans melakukan gerakan seperti "tarian" setelah kawin dengan betinanya.

Hal itu disebut sebagai bentuk pertahanan diri laba-laba jantan agar tidak dimangsa oleh betinanya.

Sebab, laba-laba betina disebut akan memangsa laba-laba jantan setelah kawin, terutama jika pejantan memiliki ukuran tubuh lebih kecil.

Baca juga: Efektif pada Hewan, Vaksin Corona asal Inggris Mulai Dites pada Manusia

Mengapa demikian?

Kepala Bidang Zoologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cahyo Rahmadi mengatakan, ada beberapa studi yang menunjukkan betina memakan jantan setelah kawin lebih karena lapar dan sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi.

"Selain itu di beberapa spesies laba-laba ada fenomena sexual dimorphism yaitu ukuran jantan jauh lebih kecil daripada betina," kata Cahyo saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/11/2020).

"Terkadang lebih beralasan karena betina tidak bisa membedakan mana jantan yang membawa sperma dan mangsa," imbuhnya.

Sementara itu, Cahyo menuturkan, jika perilaku kanibalisme itu terjadi sebelum kawin, maka diduga kuat alasannya adalah untuk memilih atau menentukan kualitas pejantan.

Baca juga: Viral, Video Kuda Laut Jantan Lahirkan Bayi, Benarkah Demikian?

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Bisakah Cairkan JHT BPJS Ketenagakerjaan Tanpa Paklaring Usai Resign?

Tren
Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Apa Itu Gerakan Blockout 2024 yang Muncul Selepas Met Gala dan Merugikan Taylor Swift juga Zendaya?

Tren
Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Balon Udara Meledak di Ponorogo, Korban Luka Bakar 63 Persen, Polisi: Masuk Ranah Pidana

Tren
Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Warga Korsel Dilaporkan Hilang di Thailand dan Ditemukan di Dalam Tong Sampah yang Dicor Semen

Tren
Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Harta Prajogo Pangestu Tembus Rp 1.000 Triliun, Jadi Orang Terkaya Ke-25 di Dunia

Tren
Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Media Asing Soroti Banjir Bandang Sumbar, Jumlah Korban dan Pemicunya

Tren
Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Sejarah Lari Maraton, Jarak Awalnya Bukan 42 Kilometer

Tren
Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Rekonfigurasi Hukum Kekayaan Intelektual terhadap Karya Kecerdasan Buatan

Tren
Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Basuh Ketiak Tanpa Sabun Diklaim Efektif Cegah Bau Badan, Benarkah?

Tren
BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

BPJS Kesehatan Tegaskan Kelas Pelayanan Rawat Inap Tidak Dihapus

Tren
Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Cara Memindahkan Foto dan Video dari iPhone ke MacBook atau Laptop Windows

Tren
Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Video Viral Pusaran Arus Laut di Perairan Alor NTT, Apakah Berbahaya?

Tren
Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Sosok Rahmady Effendi Hutahaean, Eks Kepala Kantor Bea Cukai Purwakarta yang Dilaporkan ke KPK

Tren
Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Harta Eks Kepala Bea Cukai Purwakarta Disebut Janggal, Benarkah Hanya Rp 6,3 Miliar?

Tren
5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

5 Potensi Efek Samping Minum Susu Campur Madu yang Jarang Diketahui

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com