Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Salin Artikel

Mengapa Laba-Laba Betina Memangsa Pejantan Setelah Kawin?

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan seekor laba-laba jantan melakukan gerakan sperti "tarian" setelah kawin dengan betinanya ramai diperbincangkan di media sosial Twitter.

Video dari BBC Earth itu diunggah ulang oleh akun Semesta Sains @semestasains pada Kamis (12/11/2020).

Dalam video itu, terlihat laba-laba jantan dari spesies Maratus volans melakukan gerakan seperti "tarian" setelah kawin dengan betinanya.

Hal itu disebut sebagai bentuk pertahanan diri laba-laba jantan agar tidak dimangsa oleh betinanya.

Sebab, laba-laba betina disebut akan memangsa laba-laba jantan setelah kawin, terutama jika pejantan memiliki ukuran tubuh lebih kecil.

Mengapa demikian?

Kepala Bidang Zoologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI) Cahyo Rahmadi mengatakan, ada beberapa studi yang menunjukkan betina memakan jantan setelah kawin lebih karena lapar dan sekaligus memenuhi kebutuhan nutrisi.

"Selain itu di beberapa spesies laba-laba ada fenomena sexual dimorphism yaitu ukuran jantan jauh lebih kecil daripada betina," kata Cahyo saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/11/2020).

"Terkadang lebih beralasan karena betina tidak bisa membedakan mana jantan yang membawa sperma dan mangsa," imbuhnya.

Sementara itu, Cahyo menuturkan, jika perilaku kanibalisme itu terjadi sebelum kawin, maka diduga kuat alasannya adalah untuk memilih atau menentukan kualitas pejantan.

Sementara itu, laba-laba Maratus volans yang ada dalam video tersebut dikenal juga dengan nama peacock spider atau laba-laba merak.

Dikutip dari Kompas.com, 19 Mei 2019, laba-laba merak merupakan salah satu serangga mungil paling menakjubkan.

Dengan ukuran super kecil, hanya sekitar lima milimeter, mereka memiliki daya tarik berupa perut berwarna pelangi, yang membuat mereka dijuluki laba-laba merak.

Keistimewaan ini hanya dimiliki laba-laba merak jantan untuk memikat lawan jenisnya di musim kawin.

Laba-laba jantan merayu betina dengan tarian indah.

Mereka mengangkat kaki dan perutnya yang berwarna-warni untuk mendapat perhatian laba-laba betina.

Namun uniknya, warna mencolok pada perut laba-laba merak ada karena pigmen super hitam.

Peneliti menemukan, laba-laba merak yang endemik di Australia itu memiliki pigmen super hitam bercampur dengan warna biru, emas, merah, dan lainnya.

Pigmen super hitam itu mungkin tampak seperti bercak hitam biasa. Padahal, warna super hitam pada laba-laba merak inilah yang berperan menyerap lebih banyak cahaya agar warna di sekitarnya terlihat lebih mencolok.

"Warna super hitam yang ada di permukaan berstruktur mampu menyerap cahaya sehingga bisa memantulkan (warna) mirip cermin," ujar peneliti seperti dilansir Science Alert, Sabtu (18/5/2019).

Sederhananya, warna super hitam bukan pigmen tetapi merupakan warna struktural yang menggunakan permukaan berstruktur untuk mengubah cahaya.

Dalam hal ini, warna hitam pekat menyerap lebih banyak cahaya sehingga membuat warna lain "muncul" di sekitarnya.

https://www.kompas.com/tren/read/2020/11/15/202200665/mengapa-laba-laba-betina-memangsa-pejantan-setelah-kawin-

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke