KOMPAS.com – Bos perusahaan otomotif Tesla Elon Musk mengatakan dirinya kemungkinan mengalami infeksi virus corona Covid-19 dengan gejala sedang.
Meskipun menduga terinfeksi, dia juga terus mempertanyakan mengenai keakuratan hasil tesnya.
Hal tersebut sebagaimana dia sampaikan dalam postingan Twitternya.
“Saya mendapatkan hasil yang sangat berbeda dari laboratorium yang berbeda, tetapi kemungkinan besar saya memiliki kasus covid yang sedang. Gejala saya adalah flu ringan, yang tidak mengherankan, karena coronavirus adalah sejenis flu,” tulisnya menjawab pertanyaan pengikutnya mengenai kepastian apakah ia positif atau tidak.
Baca juga: Elon Musk Tes Covid-19 4 Kali, Hasilnya 2 Positif dan 2 Negatif
Am getting wildly different results from different labs, but most likely I have a moderate case of covid. My symptoms are that of a minor cold, which is no surprise, since a coronavirus is a type of cold.
— Elon Musk (@elonmusk) November 14, 2020
Meski demikian ia tidak menyebutkan apakah hasil tersebut berasal dari tes PCR atau tes cepat.
Sebagaimana diketahui, Musk yang berusia 49 tahun mengatakan pada postingannya di Hari Jumat (13/11/2020) bahwa ia mengalami gejala flu ringan dan telah dilakukan uji dengan tes antigen cepat sebanyak empat kali.
Adapun hasilnya saat itu adalah dengan dua hasil positif dan dua hasil negatif.
Something extremely bogus is going on. Was tested for covid four times today. Two tests came back negative, two came back positive. Same machine, same test, same nurse. Rapid antigen test from BD.
— Elon Musk (@elonmusk) November 13, 2020
Dalam jawaban selanjutnya ia juga menjawab pertanyaan folowernya mengenai gejala yang sedang ia alami.
"Sedikit naik & turun. Terasa seperti pilek biasa, tetapi tubuh lebih sakit & kepala keruh daripada batuk / bersin," ujarnya.
A little up & down. Feels just like a regular cold, but more body achy & cloudy head than coughing/sneezing. DayQuil rocks.
— Elon Musk (@elonmusk) November 15, 2020
Baca juga: Tagar #IndonesiaTerserah Kembali Viral di Twitter, Ada Apa?
Kondisi Musk ini menjadi pertanyaan banyak pihak.
Sebab Musk dijadwalkan akan ikut dalam peluncuran astronot NASA untuk terbang mengorbit dengan pesawat ruang angkasa milik perusahaanya Space-X akhir pekan nanti.
Sementara itu, Kepala NASA Jim Bridenstine pada Jumat (13/11/2020) menyebut sesuai protokol kesehatan, orang yang dipastikan positif Covid-19 dilarang berada di Kennedy Space Center, lokasi peluncuran.
Para astronot telah dikarantina sejak 31 Oktober, namun belum jelas apakah akan ada penundaan peluncuran jika nanti kasus Musk terbukti teridentifikasi.
Musk sendiri dikenal sebagai orang yang dianggap sedikit meremehkan Covid-19.
Mengutip dari BBC, pada Bulan Maret Musk mengatakan bahwa kepanikan lebih membunuh daripada virus itu sendiri.
Dua bulan setelahnya ia juga mengancam akan memindahkan pabrik mobil listriknya dari California jika dipaksa tutup akibat lockdown yang terjadi.
Baca juga: 10 Makanan dan Minuman yang Harus Dihindari Penderita Diabetes
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.