Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Tentukan Pilihanmu
0 hari menuju
Pemilu 2024

Benarkah Ramuan Air Kelapa Muda, Garam, dan Jeruk Nipis Bisa Atasi Virus Corona?

Kompas.com - 15/11/2020, 18:20 WIB

KOMPAS.com - Informasi tentang ramuan berbagai bahan untuk mengatasi virus corona terus beredar.

Beragam obat herbal atau ramuan tertentu yang disebut mujarab untuk penderita Covid-19 menyebar di media sosial dan aplikasi percakapan.

Salah satunya, yang beredar belum lama ini, pesan berantai mengenai campuran air kelapa muda, garam, dan air jeruk nipis yang disebut bisa membunuh virus corona hanya dalam waktu 1 jam saja.

Berikut isi lengkap pesan berantai tersebut:

Tolong bantu dikasih tahu ke saudara² kita yg kena covid 19..
Ini obat pemberian dari TUHAN yg mudah didapat yg sangat manjur..

???? 1 biji air kelapa muda
???? 1 biji jeruk nipis diperas
????1 sendok makan garam

Semuanya diaduk dan diminum airnya... dijamin 1 jam kemudian virusnya akan hilang....
Mudah mudahan semua dalam keadaan sehat walafiat..

Info dari teman yg kakaknya di kota Bau Bau Sulawesi Tenggara.. obat herbal ini sangat manjur.....
Bisa di infokan ke saudara,teman atau keluarga kita terima kasih.....

Baca juga: [HOAKS] Video Diklaim Kisah Dokter yang Kekasihnya Positif Covid-19, Faktanya Drama TV di Meksiko

Tangkapan layar pesan WhatsApp ramuan herbal yang disebut dapat bunuh virus dalam waktu 1 jam.WhatsApp Tangkapan layar pesan WhatsApp ramuan herbal yang disebut dapat bunuh virus dalam waktu 1 jam.

Benarkah demikian?

Belum terbukti

Guru besar pada Departemen Penyakit Dalam yang juga Dekan Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia (FKUI), Ari Fahrial Syam, mengatakan, klaim ramuan seperti dalam pesan berantai itu belum terbukti secara medis.

"Istilahnya begini, belum ada obat yang efektif untuk membunuh virus corona. Kalau ada pesan-pesan seperti itu, itu kan sifatnya, oke lah mungkin kita bilang testimoni. Mungkin orang testimoni, testimoni itu tidak dikenal kita dalam dunia medis. Kenapa? Karena kan harus teruji secara uji klinis," jelas Ari saat dihubungi Kompas.com, Minggu (15/11/2020).

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Rekomendasi untuk anda
27th

Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!

Syarat & Ketentuan
Berkomentarlah secara bijaksana dan bertanggung jawab. Komentar sepenuhnya menjadi tanggung jawab komentator seperti diatur dalam UU ITE
Laporkan Komentar
Terima kasih. Kami sudah menerima laporan Anda. Kami akan menghapus komentar yang bertentangan dengan Panduan Komunitas dan UU ITE.
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Verifikasi akun KG Media ID
Verifikasi akun KG Media ID

Periksa kembali dan lengkapi data dirimu.

Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.

Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+