Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

13 Oktober Diperingati sebagai No Bra Day, Bagaimana Sejarah dan Tujuannya?

Kompas.com - 13/10/2020, 12:23 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Epidemiology Biomarkers Prevention dengan tegas membantah gagasan itu.

Penelitian itu menemukan bahwa kebiasaan memakai bra, seperti underwire atau rata-rata jam dipakai, tidak terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara pada wanita pascamenopause.

Meskipun bermanfaat dan penting untuk mendukung kanker payudara, melepas bra tidak banyak membantu penyebabnya.

Sebaliknya, menyebarkan informasi lebih baik daripada selfie. Selain itu hal yang bisa dilakukan saat No Bra Day antara lain:

  1. Membagikan cerita orang yang selamat dari kanker payudara
  2. Mendukung organisasi seperti National Breast Cancer Foundation dan Breast Cancer Research Foundation
  3. Menjadwalkan diri mengikuti mammogram
  4. Mendorong teman dan keluarga melakukan hal yang sama.

Tentang kangker payudara

Dikutip dari Kompas.com (8/8/2020), kanker payudara terjadi karena adanya pertumbuhan sel kanker di jaringan payudara. Pertumbuhan sel abnormal tersebut menyebabkan adanya benjolan yang disebut sebagai tumor.

Gejala kanker payudara

Fase awal kanker payudara rata-rata asimtomatik atau tanpa ada tanda dan gejala.

Tanda dan gejala yang paling umum adalah adanya benjolan atau penebalan pada payudara Sedangan tanda dan gejala lanjut kanker payudara, meliputi kulit cekung, retraksi atau deviasi putting susu dan nyeri, nyeri tekan atau rabas khususnya berdarah dari puting.

Kulit tebal dengan pori-pori menonjol sama dengan kulit jeruk dan atau ulserasi pada payudara meupakan tanda lanjut dari penyakit.

Kapan perlu ke dokter?

Dokter Spesialis Bedah RS Brayat Minulya Surakarta, dr. Yudit Anastasia Sari, M. Biomed, SP.B menyarankan, bagi siapa saja yang mengalami gangguan kesehatan ini akan lebih baik jika tetap memeriksakan diri ke dokter.

Secara garis besar, berikut ini gejala-gejala tumor payudara jinak yang perlu diwaspadai:

  1. Muncul benjolan atau penebalan pada payudara atau di sekitar payudara, misalnya di ketiak, yang tetap terasa setelah masa haid selesai
  2. Benjolan tidak bisa bergeser saat ditekan atau digerakan
  3. Muncul area yang jelas terasa atau terlihat berbeda dibanding daerah di sekitarnya, pada salah satu atau kedua bagian payudara
  4. Terjadi perubahan pada bentuk, ukuran, dan kontur payudara
  5. Terjadi perubahan pada kulit payudara atau pada putting, seperti kemerahan, cekung, berkerut, tanda-tanda peradangan, atau bersisik
  6. Keluar cairan bening atau darah dari payudara

Baca juga: No Bra Day, Ini Manfaatnya!

Cara mengobati tumor payudara jinak

dr. Yudit mengungkapkan, pada dasarnya tumor payudara jinak tidak memerlukan perawatan khusus karena dapat mengecil dan hilang dengan sendirinya.

Namun, apabila tumor payudara jinak kian membesar dan menimbulkan nyeri, dapat dilakukan operasi pengangkatan tumor dan pemeriksaan patologi dan anatomi.

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com