Sebuah studi tahun 2014 yang diterbitkan dalam jurnal Cancer Epidemiology Biomarkers Prevention dengan tegas membantah gagasan itu.
Penelitian itu menemukan bahwa kebiasaan memakai bra, seperti underwire atau rata-rata jam dipakai, tidak terkait dengan peningkatan risiko kanker payudara pada wanita pascamenopause.
Meskipun bermanfaat dan penting untuk mendukung kanker payudara, melepas bra tidak banyak membantu penyebabnya.
Sebaliknya, menyebarkan informasi lebih baik daripada selfie. Selain itu hal yang bisa dilakukan saat No Bra Day antara lain:
Dikutip dari Kompas.com (8/8/2020), kanker payudara terjadi karena adanya pertumbuhan sel kanker di jaringan payudara. Pertumbuhan sel abnormal tersebut menyebabkan adanya benjolan yang disebut sebagai tumor.
Gejala kanker payudara
Fase awal kanker payudara rata-rata asimtomatik atau tanpa ada tanda dan gejala.
Tanda dan gejala yang paling umum adalah adanya benjolan atau penebalan pada payudara Sedangan tanda dan gejala lanjut kanker payudara, meliputi kulit cekung, retraksi atau deviasi putting susu dan nyeri, nyeri tekan atau rabas khususnya berdarah dari puting.
Kulit tebal dengan pori-pori menonjol sama dengan kulit jeruk dan atau ulserasi pada payudara meupakan tanda lanjut dari penyakit.
Kapan perlu ke dokter?
Dokter Spesialis Bedah RS Brayat Minulya Surakarta, dr. Yudit Anastasia Sari, M. Biomed, SP.B menyarankan, bagi siapa saja yang mengalami gangguan kesehatan ini akan lebih baik jika tetap memeriksakan diri ke dokter.
Secara garis besar, berikut ini gejala-gejala tumor payudara jinak yang perlu diwaspadai:
Baca juga: No Bra Day, Ini Manfaatnya!
Cara mengobati tumor payudara jinak
dr. Yudit mengungkapkan, pada dasarnya tumor payudara jinak tidak memerlukan perawatan khusus karena dapat mengecil dan hilang dengan sendirinya.
Namun, apabila tumor payudara jinak kian membesar dan menimbulkan nyeri, dapat dilakukan operasi pengangkatan tumor dan pemeriksaan patologi dan anatomi.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.